Sultan Rif'at Alfatih (20), korban kabel menjuntai milik Bali Tower di Jl Pangeran Antasari, Jakarta Selatan, kini dirawat di RS Polri Kramat Jati. Karumkit RS Polri Brigjen Hariyanto mengatakan berat badan Sultan turun hingga 22 kg akibat kecelakaan kabel menjuntai tersebut.
"Tinggi 182 cm, berat badan sebelum kecelakaan 68 kg, saat ini 46 kg," kata Brigjen Hariyanto saat dimintai konfirmasi, Jumat (4/8/2023).
Hariyanto mengatakan tindakan operasi sangat bergantung pada pemulihan kondisi fisik Sultan. Dia menyebutkan pihaknya juga harus memperhatikan kondisi kelayakan protein dan hemoglobin (Hb) Sultan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penyembuhan operasi sangat tergantung kondisi fisiknya. Saat ini perbaikan kondisi umum, termasuk berat badannya yang sangat kurus, sambil tim menilai tindakan lainnya," ujar Hariyanto.
"Tidak hanya berat badan, tapi status yang lain, seperti protein, Hb, serta kelayakan yang lainnya," imbuhnya.
Lebih lanjut, Hariyanto mengatakan RS Polri berkoordinasi dengan RS Fatmawati dan RSCM untuk memulihkan kondisi Sultan. Dia menyebutkan pihaknya juga melibatkan bedah digestif hingga ahli gizi.
"Sedang kita rawat inap, kita perbaiki kondisi umum, seperti meningkatkan berat badan. Tim dokter melibatkan/kolaborasi dengan tim dokter yang merawat sebelumnya dari RS Fatmawati dan RSCM, THT, bedah digestif, bedah, penyakit dalam, penyakit dalam konsultan gastro hepatologi, anastesi, anastesi konsultan intensive care, ahli gizi, fisioterapis, perawat mahir. Tahapan selanjutnya, tim dokter akan menentukan dan melengkapi pemeriksaan untuk langkah-langkah selanjutnya, misalnya operasi," tuturnya
Seperti diketahui, kehidupan Sultan Rif'at Alfatih berubah total setelah dirinya mengalami kecelakaan. Pemuda berusia 20 tahun itu kini tidak bisa berbicara akibat kabel menjuntai menjepret lehernya hingga tulang tenggorokannya putus.
Kecelakaan yang terjadi pada 5 Januari 2023 itu membuat Sultan kini tidak bisa hidup normal. Untuk makan dan minum saja harus menggunakan bantuan selang.
Mahasiswa Universitas Brawijaya itu terkena kabel fiber optik milik PT Bali Towrindo Sentra Tbk (Bali Tower) yang menjuntai di Jalan Pangeran Antasari, Cilandak, Jakarta Selatan. Kabel menjuntai tertarik oleh mobil di atasnya lalu terlepas dan mengenai tepat di leher Sultan.
Simak Video 'Sederet Pernyataan Bali Tower Usai Kabel Fiber Optik Memakan Korban':
Sultan dilarikan ke rumah sakit karena kondisinya tak sadarkan diri. Dia kemudian mendapat tindakan beberapa kali operasi setelah dokter menyatakan terdapat fraktur pada tulang tenggorokannya.
Kecelakaan yang menimpa Sultan itu menjadi sorotan publik. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bahkan memberikan atensi khusus mengenai kasus Sultan ini. Jenderal Listyo turun tangan mengirimkan tim dokter untuk membantu penyembuhan Sultan.
Jenderal Listyo langsung memerintahkan jajaran Kedokteran dan Kesehatan Polri (Dokkes Polri) serta Polres Jakarta Selatan (Jaksel) turun tangan memberikan bantuan kepada Sultan. Listyo memfasilitasi pengobatan Sultan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Jajaran pun menindaklanjuti arahan tersebut. Kabid Dokkes Polda Metro Jaya Kombes Hery Wijatmoko bersama Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi langsung menyambangi rumah Sultan pagi tadi.
"Atas perintah Bapak Kapolri dan Kapolda Metro Jaya, kami datang berkunjung bersama dokter spesialis THT dari RS Polri Kramat Jati dan Kabid Dokkes Polda Metro Jaya," kata Ade Ary, Kamis (3/8).