Presiden Joko Widodo (Jokowi) mewanti-wanti lembaga pengelola dana pendidikan (LPDP) dalam mengelola dana pendidikan yang saat ini sebesar Rp 139 triliun. Jokowi mengatakan, imbas dana yang besar itu, 20 universities top di dunia mengincar mahasiswa dari Indonesia.
"Hati-hati ini yang berkaitan dengan LPDP, dan kekuatan kita karena kita memiliki dana yang tidak kecil, sekarang ini Rp 139 triliun. Universitas yang top 20 itu datang ke kita menawarkan diri," kata Jokowi di Puncak Acara LPDP Fest 2023 di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Kamis (3/8/2023).
Padahal, menurut Jokowi, saat dana LPDP kecil, Indonesia-lah yang meminta-minta agar mahasiswa Indonesia diberi jatah. Sekarang yang terjadi justru sebaliknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nggak kayak dulu, kalau dana masih kecil, kita yang minta-minta. Saya diberi jatah 5 orang mahasiswa saja. Sekarang kita punya Rp 139 triliun, mereka yang datang meminta karena kita tahu anggaran kita ada, di LPDP ada dananya dan angka Rp 139 triliun itu bukan angka kecil," tuturnya.
"Coba kalau nanti saya tahu nambah 20, nambah 30, APBN kita nambah 40, akan jadi apa," imbuh Jokowi.
Jokowi mengatakan pendidikan adalah kunci agar sumber daya manusia (SDM) Indonesia bisa bersaing dengan negara lain. Karena itu, negara berupaya memfasilitasi warga Indonesia melalui beasiswa LPDP.
"Kita tahu dunia saat ini berubah sangat cepat. Bio dan nano teknologi, genome sequencing mendestruksi dunia kesehatan. AI mendisrupsi dunia pendidikan. Banyak saat ini penemuan aneh-aneh. Ada batu bata energi bisa menyimpan tenaga surya, jam tangan tenaga keringat, ini apa, tapi ada. Dan berbagai kemajuan tersebut difasilitasi oleh negara untuk bisa saudara-saudara pelajari melalui beasiswa LPDP," papar dia.
Jokowi pun meminta para menteri terkait membuat grand design mengenai LPDP hingga 25 tahun yang akan datang. Grand design itu dimintanya sesuai dengan kebutuhan dan visi negara Indonesia.
"Jurusan apa? Jumlahnya berapa? Bidang penelitian misalnya apa? Harus betul-betul bisa tepat sasaran. Tidak buang-buang anggaran," pungkas Jokowi.
(mae/lir)