Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) tengah mempersiapkan penyelenggaraan Sidang Umum ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) ke-44 di Jakarta, 5 sampai 11 Agustus 2023. Ada pun forum internasional tersebut bakal membahas sejumlah isu internasional di kawasan ASEAN.
AIPA merupakan forum parlemen ASEAN yang diselenggarakan secara bergilir. Di tahun ini, Indonesia mendapatkan kesempatan untuk menjadi tuan rumah di forum bergengsi tersebut dengan tema 'Responsive Parliament for a Stable and Prosperous ASEAN'.
Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon mengatakan secara kesiapan, Indonesia sudah siap untuk menyelenggarakan forum internasional tersebut. Pasalnya, Indonesia telah memiliki pengalaman dalam menyelenggarakan forum internasional sejenis antara lain G20, KTT ASEAN, B20, dan lainnya.
"Indonesia dikenal kalau menyelenggarakan sebagai tuan rumah baik hal-hal yang menyangkut masalah hospitality, teknis, dan substansi itu masuklah. Kita tahun lalu menjadi tuan rumah G20," kata dikutip dari wawancara dengan detikPagi secara daring, Kamis (3/8/2023).
Ia mengatakan sebelum forum AIPA berlangsung pada 5 Agustus 2023 mendatang, telah diselenggarakan sejumlah rangkaian forum lainnya pada tiga daerah di Indonesia, yakni Labuan Bajo, Bogor, dan Padang.
"Kita sudah menyelenggarakan beberapa kegiatan, waktu itu Labuan Bajo KTT ASEAN, kita hadir sebagai parlemen. Di akhir Mei, tentang masalah narkoba di Bogor. Di Padang awal Juni," ungkapnya.
Fadli Zon menambahkan forum tersebut bakal diikuti oleh sejumlah negara yang tergabung dalam keanggotaan ASEAN. Turut dihadiri juga oleh sejumlah negara di luar ASEAN antara lain Amerika, Kanada, Jepang, Korea, dan negara lainnya.
"Mulai dibahas (AIPA ke-44) akan dihadiri 9 negara ASEAN, 1 negara kita tidak mengundang yakni Myanmar," kata Fadli.
Ia mengatakan ada sejumlah objek pembahasan yang bakal dibahas dalam forum tersebut. Menurutnya, Indonesia bakal menyerahkan 6 draf resolusi untuk berbagai bidang seperti politik, ekonomi, sosial, dan lainnya.
Untuk bidang politik, ia menjelaskan ada dua fokus draf yang bakal dibahas pada forum tersebut. Adapun drafnya terkait dengan keamanan yang berkelanjutan di Kawasan ASEAN dan resolusi tentang Myanmar.
"Di bidang politik misalnya, nanti saya yang pimpin itu akan terjadi perdebatan yang cukup alot. Nah, kali ini mengajukan draf tentang Keamanan yang berkelanjutan di Kawasan ASEAN yang kedua draf resolusi tentang Myanmar," tutupnya
Simak juga 'The 44th AIPA: Responsive Parliament for a Stable and Prosperous ASEAN':
(akn/ega)