Jokowi Akan Anugerahkan Bintang Budaya ke Wishnutama dan Presiden FIFA

Jokowi Akan Anugerahkan Bintang Budaya ke Wishnutama dan Presiden FIFA

Marlinda Oktavia Erwanti - detikNews
Kamis, 03 Agu 2023 17:43 WIB
Jokowi: Percaya kepada Tuhan Penting, Agar Punya Moral-Tata Nilai baik
Presiden Jokowi (YouTube Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menganugerahkan Bintang Budaya ke dua tokoh. Mereka adalah mantan Menparekraf Wishnutama dan Presiden FIFA Gianni Infantino.

"Kemudian juga Bintang Budaya diberikan kepada Bapak Wishnutama itu mendapat Bintang Budaya karena sebagai penggiat seni dan budaya, dan juga kepada Ketua FIFA. Jadi ini dari luar negeri, tapi Ketua FIFA akan diserahkan pada saat pertandingan sepakbola dunia di bulan November," kata Ketua Dewan Gelar Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan yang juga Menko Polhukam Mahfud Md di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (3/8/2023).

Mahfud mengungkap pertimbangan Gianni Infantino diberi Bintang Budaya. Dia mengatakan Gianni Infantino yang merupakan warga negara asing (WNA) itu dianugerahi Bintang Budaya atas jasa-jasanya pada persepakbolaan Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi juga perdebatan. Wishnutama kita tahu dia penggiat seni dan budaya. Kalau yang FIFA itu jasa-jasanya atas persepakbolaan di Indonesia. Itu nanti tidak diberikan di upacara negara tapi saat nanti pertandingan sepakbola dunia di sini itu akan diberikan sebagai penghargaan. Sama orang sini suka dapat bintang dari luar negeri juga," ujarnya,

Mahfud mengatakan nama Gianni Infantino diusulkan oleh PSSI. Setelah didiskusikan, warga Italia itu memang berperan penting dalam persepakbolaan nasional.

ADVERTISEMENT

Mahfud melanjutkan, pemberian tanda jasa kepada warga negara asing ini juga bukan yang pertama kali. Sebelumnya, Indonesia juga pernah memberikan anugerah kepada Jenderal Filipina yang membantu Indonesia dalam pembebasan sandera Abu Sayyaf.

"Setelah syarat-syaratnya dipertimbangkan, dia memang berperan untuk persepakbolaan nasional. memberi bimbingan kerja sama dan seterusnya sehingga dia dianggap layak berdasarkan diskusi-diskusi yang panjang, bukan diskusi yang instan. Apa yang diberikan apa yang dilakukan," kata Mahfud.

"Dulu kita pernah memberi seorang Jenderal Filipina karena membantu Indonesia dalam pembebasan sandera Abu Sayyaf. Jadi bisa itu. Dari sini yang dapat dari luar negeri kan banyak. Pak Moeldoko pernah dapat dari Malaysia dan seterusnya, itu sudah biasa antar negara," pungkas dia.

(mae/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads