Pengelola TN Ujung Kulon Ungkap Ada Indikasi Perburuan Badak Jawa

Pengelola TN Ujung Kulon Ungkap Ada Indikasi Perburuan Badak Jawa

Aris Rivaldo - detikNews
Rabu, 02 Agu 2023 13:40 WIB
Seorang keeper memberikan makan kepada anak Badak putih (Ceratotherium simum) bersama induknya di Taman Safari Indonesia, Bogor, Jawa Barat, Jumat (22/1). Anak Badak putih bernama
Foto: Dedy Istanto
Pandeglang -

Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) mengungkap adanya indikasi perburuan terhadap satwa endemik badak Jawa di wilayahnya, Pandeglang, Banten. Indikasi itu terungkap atas penyelidikan bersama Polda Banten serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

"Jadi, kalau informasi yang dapat saya sampaikan bahwa memang diindikasikan memang adanya ancaman perburuan. Adapun penangkapan (pelaku) dan lain sebagainya mungkin ada rilis resmi Gakkum KLHK bersama Polda Banten," kata pejabat Humas Balai TNUK, Andri Firmansyah, saat dimintai konfirmasi detikcom, Rabu (2/8/2023).

Meski begitu, Andri belum bisa menjelaskan secara detail terkait adanya indikasi perburuan terhadap badak Jawa. Menurutnya, hal itu akan jelas disampaikan oleh KLHK dan Polda Banten.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi mungkin sedikit saya sampaikan juga memang untuk isu atau informasi ini (perburuan badak) memang terkait dengan hal yang tadi. Jadi memang sampai saat ini sudah ditangani oleh Unit Gakkum KLHK bersama Polda Banten," katanya.

Andri juga mengaku belum mendapatkan informasi resmi terkait dengan adanya tiga pelaku yang ditangkap karena diduga melakukan perburuan badak. Ia hanya bisa menjelaskan indikasi dugaan perburuan badak terjadi di TNUK.

ADVERTISEMENT

"Kita juga butuh informasi terkait rilisnya kapan, karena media juga banyak yang menanyakan. Kami juga belum bisa memberikan keterangan karena terus terang datanya yang kami peroleh pun masih minim," ungkapnya.

"Hanya mungkin yang bisa kami sampaikan bahwa ancaman pemburuan ini diindikasikan memang ada di TNUK, dan ini sudah ditangani oleh Gakkum KLHK bersama Polda Banten. Dan dalam waktu dekat ini akan dilakukan rilis bersama-sama," pungkasnya.

Sementara itu, menurut Camat Cimanggu Encun Sunayah, warga diminta mengumpulkan senjata api rakitan. Menurutnya, pengumpulan senjata itu berdasarkan arahan dari Polda Banten.

Encun tidak mengetahui berapa jumlah senjata api yang bisa dikumpulkan dari tangan warga. Ia mengaku, sebagai camat, hanya mendapatkan arahan akan ada pengumpulan senjata api oleh polisi.

"Saya kurang tahu jumlahnya. Yang jelas itu sudah ditangani sama Polda sama Polsek," katanya.

Ia mengatakan kepemilikan senjata api milik warga biasanya digunakan untuk memburu hama, seperti babi liar. Sebab, menurutnya, di wilayah Cimanggu banyak kawasan hutan.

"Biasanya untuk berburu babi. Kan biasa di kita ada bahasa 'nganjingan'. Jadi kelompok-kelompok pemburu babi," ungkapnya.

(azh/azh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads