Dinas Bina Marga DKI Jakarta menyatakan pekerjaannya merapikan kabel semrawut di Jl Mampang Prapatan Raya sudah hampir selesai. Sebanyak 97% kabel yang menggelantung di tiang-tiang kini sudah mulai masuk Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT) di bawah tanah. Apakah kondisi Jl Mampang sudah lebih rapi?
detikcom memantau kondisi Jl Mampang Prapatan Raya, Jakarta Selatan, Selasa (1/7/2023) pukul 10.00 WIB.
Berdasarkan pantauan dari perempatan Jl Mampang Prapatan Raya-Jl Kemang Utara IX-Jl Duren Tiga Raya ke arah Pasar Mampang Prapatan, kondisi kabel yang menggantung dari tiang ke tiang cenderung lebih sedikit bila dibanding setahun lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
detikcom Do Your Magic memang telah mengawal perkembangan ini sejak 12 Januari 2021, saat pembangunan manhole SJUT masih berproses dan diharapkan dapat mengakhiri proyek gali lubang tutup lubang yang seolah tak kunjung berhenti di lokasi ini.
![]() |
Bila dibandingkan dengan kondisi pada November-Oktober 2022, jumlah kabel yang menggelantung dari tiang ke tiang cenderung berjumlah lebih sedikit. Meski begitu, tetap masih ada cukup banyak kabel udara (istilah kabel yang menggelantung dari tiang ke tiang) pada 1 Agustus 2023 ini.
![]() |
Sebelumnya, Dinas Bina Marga DKI Jakarta menyatakan kabel udara di Jl Mampang Prapatan Raya ini sudah banyak yang dipindahkan pemiliknya ke bawah tanah, yakni ke SJUT yang sudah disediakan oleh Pemprov DKI Jakarta. Bahkan, persentasenya sudah cukup tinggi.
""Nah contoh misalnya di Mampang kalau misalnya sempat melintas di Mampang kan relatif utilitas yang ada di atas itu sudah turun, sudah hampir 97 persenlah masuk ke SJUT," kata Kabid Utilitas Dinas Bina Marga DKI Jakarta Samsul Bahri kepada wartawan, Senin (31/7) kemarin.
Sementara ini, Pemprov DKI Jakarta memprioritaskan proyek SJUT di jalan arteri Jakarta, seperti Jl Wolter Mongonsidi, Senopati, hingga Trunojoyo.
Sorotan terhadap kondisi kabel udara sedang tinggi belakangan ini. Soalnya, ada dua kecelakaan yang merugikan warga Jakarta akibat kabel yang menjuntai. Kecelakaan paling parah diderita oleh warga bernama Sultan di Jl Pangeran Antasari, Jakarta Selatan. Kabelnya terjerat kabel udara hingga tenggorokannya cedera dan tak bisa bicara. Di Palmerah, Jakarta Barat, seorang pemotor juga terjatuh karena tersangkut kabel menjuntai.
![]() |