Badan Eksekutif Mahasiswa Nusantara (BEM Nus) mendukung langkah Bareskrim Polri membongkar mafia International Mobile Equipment Identity (IMEI) ilegal. BEM Nus menilai langkah itu sudah seharusnya dilakukan.
"Kami sangat mendukung dan apresiasi Bareskrim Polri dengan upayanya telah berhasil membongkar jaringan mafia IMEI ilegal," kata Koordinator Pusat BEM Nus Ahmad Faruuq kepada wartawan, Senin (31/7/2023).
"Terkait men-shutdown IMEI HP, kami nilai itu langkah bagus ya, bahkan sudah seharusnya segera di-shutdown," sambung dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Faruuq mengatakan praktik IMEI ilegal ini merugikan negara dari segi pendapatan. Dia berharap Bareskrim menindak mafia IMEI ilegal hingga ke akar-akarnya.
"Karena ilegal dan sangat merugikan negara miliaran, yang barang tentu pasti juga merugikan masyarakat," ucap Faruq.
"Sehingga kasus ini harus ditindak tegas hingga ke akar akarnya agar tidak merugikan negara dan masyarakat lagi ke depannya," pungkas dia.
Sebelumnya, Adi Vivid mengatakan pihaknya akan men-shutdown ponsel yang memiliki IMEI ilegal untuk mengetahui modus pemalsuan. Adi menyebutkan negara akan untung imbas penindakan IMEI ilegal itu.
"Ini kan kalau kita matikan nanti akan ketahuan (alasan ponsel pakai IMEI ilegal)," kata Adi kepada detikcom hari ini.
Adi kemudian menyinggung kemungkinan warga yang membeli ponsel di gerai resmi berpotensi memiliki IMEI ilegal. Karena itu, menurut dia, rencana mematikan ponsel dengan IMEI ilegal ini untuk mengetahui hal tersebut.
"Yang kasihan ini yang nggak sadar," tutur dia.
Adi mengatakan konsumen yang sengaja membeli HP di pasar gelap akan ketahuan. Mereka akan diminta membayar cukai sehingga negara untung.
"Tadi kan misalnya, 'Iya, Pak, saya sengaja beli black market harganya beda', 'ya sudah sekarang kamu bayar ini buat negara', artinya negara diuntungkan, akan terjadi pemasukan, yang tadinya tidak ada, sekarang ada," tutur dia.
Simak halaman selanjutnya.