Ayah Bripda ID, Y Pandi, menilai ada kejanggalan dalam kasus anaknya yang tewas tertembak di Rusun Polri Cikeas, Bogor, Jawa Barat. Y Pandi merasa heran lantaran peluru mengenai batang leher Bripda ID hingga tembus ke telinga.
Dilansir detikJateng, Jumat (28/7/2023), Y Pandi awalnya mengatakan anaknya sempat didatangi tiga seniornya yang diduga dalam kondisi mabuk hingga terjadi cekcok. Tak lama setelah itu, salah satu tersangka dalam kasus ini mengambil senjata di tas hingga disebut tak sengaja membuat senjata meletus.
"Menurut logika kami, letusan senjata itu sepertinya tidak mungkin bagi kami dari bawah. Kok bisa sampai atas mengenai batang leher ke telinga sebelah kanan," ujarnya Y Pandi saat dihubungi detikcom, Kamis (27/7/2023) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, insiden maut itu terjadi pada Minggu (23/7). Ketika penembakan terjadi, keluarga mengaku tak diberi tahu anaknya tertembak. Mereka hanya diberi tahu bahwa anaknya mengalami sakit keras.
Karena informasi itu, Y Pandi pun mengaku sempat bingung. Dia bertanya-tanya ada apa gerangan yang telah menimpa putranya.
"Pada saat itu kami pun sedikit belum tahu. Dia sakit keras apa, apakah kecelakaan atau apa, kami belum tahu. Dan kami berusaha mencari informasi bahwa anak kami ini sakit apa. Kemudian kami tanya ke teman-temannya juga, 'Kami tidak bisa melihat, Pak, sehingga kami tidak tahu kondisinya bagaimana'. Itu saja," ujarnya.
Baca selengkapnya di sini.
(idh/dhn)