Hari Ikrar Gerakan Pramuka Diperingati Tanggal 30 Juli, Ini Sejarahnya

Hari Ikrar Gerakan Pramuka Diperingati Tanggal 30 Juli, Ini Sejarahnya

Kanya Anindita Mutiarasari - detikNews
Kamis, 27 Jul 2023 15:47 WIB
Hari Ikrar Gerakan Pramuka diperingati setiap 30 Juli, tepatnya dua minggu sebelum Hari Pramuka tanggal 14 Agustus. Simak sejarah Hari Ikrar Gerakan Pramuka!
Ilustrasi Pramuka (Foto: Rengga Sancaya/detikcom)
Jakarta -

Hari Ikrar Gerakan Pramuka diperingati setiap tahun pada tanggal 30 Juli. Peringatan ini jatuh pada dua minggu sebelum Hari Gerakan Pramuka yang dirayakan setiap tanggal 14 Agustus.

Lalu, apa itu Hari Ikrar Gerakan Pramuka? Bagaimana sejarah peringatan Hari Ikrar Gerakan Pramuka? Simak informasi selengkapnya berikut ini.

Apa itu Hari Ikrar Gerakan Pramuka?

Mengutip dari situs Museum Sumpah Pemuda Kemdikbud, Hari Ikrar Gerakan Pramuka berkaitan dengan peristiwa pada 30 Juli 1969 di Istora Senayan, Jakarta. Pada saat itu, seluruh tokoh-tokoh kepanduan Indonesia menyatakan menggabungkan diri dengan organisasi gerakan Pramuka. Hingga kini, peristiwa bersejarah itu dinamakan Hari Ikrar Gerakan Pramuka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah Hari Ikrar Gerakan Pramuka

K.H Agus Salim memperkenalkan istilah "Pandu" atau "Kepanduan" untuk organisasi Kepramukaan milik Indonesia. Pada 23 Mei 1928, muncul PAPI (Persaudaraan Antar Pandu Indonesia) yang anggotanya terdiri dari INPO, SIAP, NATIPIJ dan PPS.

Setelah kemerdekaan itu, lahirlah kepanduan yang bersifat nasional yaitu Pandu Rakyat Indonesia pada 28 Desember 1945. Dalam perjalanan sejarahnya, organisasi kepanduan yang jumlahnya ratusan dibagi menjadi beberapa federasi. Namun, menyadari adanya kelemahan dari beberapa federasi tersebut, maka dibentuklah PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia).

ADVERTISEMENT
Hari Ikrar Gerakan Pramuka diperingati setiap 30 Juli, tepatnya dua minggu sebelum Hari Pramuka tanggal 14 Agustus. Simak sejarah Hari Ikrar Gerakan Pramuka!Ilustrasi Pramuka (Foto: Istimewa)

Pada tahun 1960, pemerintah dan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) berupaya untuk membenahi organisasi kepramukaan di Indonesia. Sebagai tindak lanjut upaya tersebut pada 9 Maret 1961, Presiden Soekarno mengumpulkan tokoh-tokoh dari gerakan kepramukaan Indonesia dan mengatakan bahwa organisasi kepanduan yang ada harus diperbaharui.

Seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu dengan nama Pramuka. Dalam kesempatan ini, Presiden Soekarno membentuk panitia pembentukan gerakan Pramuka yang tediri dari Sultan Hamengkubuwono XI, Prof. Prijono. Dr. A. Aziz Saleh serta Achmadi. Peristiwa ini kemudian dikenal dengan Hari Tunas Gerakan Pramuka.

Peristiwa itu dinamakan Hari Permulaan Tahun Kerja dan melahirkan lampiran Keputusan Presiden nomor 238 tahun 1961 pada 20 Mei 1961 tentang gerakan Pramuka. Kemudian, pada 30 Juli 1961 bertempat di Istora Senayan, seluruh tokoh-tokoh kepanduan Indonesia menyatakan menggabungkan diri dengan organisasi gerakan Pramuka, dan hari bersejarah ini disebut Hari Ikrar Gerakan Pramuka.

Pada 14 Agustus 1961 dilaksanakan MAPINAS (Majelis Pimpinan Nasional) yang diketuai oleh Presiden Soekarno, Wakil Ketua I Sultan Hamengkubuwono XI dan Wakil Ketua II Brigjen TNI Dr. A. Azis Saleh. Peristiwa ini ditandai dengan penyerahan panji-panji Pramuka oleh Presiden Soekarno kepada tokoh-tokoh Pramuka.

MAPINAS 14 Agustus 1961 dihadiri oleh ribuan anggota Pramuka untuk memperkenalkan gerakan Pramuka kepada masyarakat. Peristiwa ini kemudian dikenal sebagai hari lahir Pramuka yang masih diperingati sampai sekarang.

(kny/imk)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads