Jakarta -
Teror pelemparan batu terhadap pengemudi mobil di Kota Depok menimbulkan korban luka. Selama 3 hari terakhir ini sudah dua kali terjadi pelemparan batu di wilayah Depok.
Aksi pelemparan batu pertama terjadi di Jalan Margonda, Depok, pada Minggu (23/7). Berikutnya, pelemparan batu juga terjadi di Jalan Margonda tetapi di titik yang berbeda, pada Rabu (26/7) kemarin.
Dari dua kali kejadian tersebut sama-sama menimbulkan korban luka. Saat ini polisi masih menyelidiki pelakunya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut fakta-fakta aksi pelemparan batu di Jalan Margonda Depok, yang dirangkum detikcom, Kamis (27/7/2023).
Pelemparan Batu Lukai Ibu dan Anak
Aksi pelemparan batu yang pertama terjadi pada Sabtu (22/7) sekitar pukul 20.00 WIB. Pelemparan batu mengenai mobil yang ditumpangi sekeluarga.
"Saat mobil persis di depan Harvest, tiba-tiba terjadi pelemparan batu ke kaca mobil bagian sebelah kiri. Saat itu mobil melaju karena lampu sedang hijau," ujar Kaur Humas Polres Metro Depok Iptu Made Budi saat dihubungi wartawan, Selasa (25/7).
Kejadian begitu cepat sehingga korban tak sempat melihat pelaku yang melemparkan batu. Kejadian itu mengakibatkan seorang ibu inisial F (35) dan bayinya yang berusia 1 tahun terluka.
"Ada dua korban luka-luka dalam kejadian ini, seorang ibu dan bayinya mengalami luka di area kepala dan sudah menjalani pengobatan di RS Mitra Keluarga," ujarnya.
Detik-detik Pelemparan Batu Lukai Ibu dan Anak
Suami F, yakni H, mengungkap detik-detik pelemparan batu. Bayi dan kedua anaknya yang lain menangis kencang saat mobil dilempar batu.
"Bayi dan kedua anak saya tentu nangis kencang. Di mobil full penumpang, ibu dan bayi penumpang depan, penumpang tengah ibu, anak, bapak saya, anak 1 lagi di belakang. Total 7 penumpang," ujar H saat dihubungi wartawan, Rabu (26/7).
H mengatakan kejadian bermula pada Sabtu (22/7), pukul 20.10 WIB, saat mobilnya berhenti di lampu merah Margonda arah Juanda. Setelah lampu hijau dan mobil maju ke arah depan, tiba-tiba seseorang melemparkan batu ke kaca bagian kiri.
"Pas lampu hijau kita baru jalan sebentar, belom ada ngegas baru lepas rem, udah disambit dari luar dari trotoar. Kena mobil penumpang depan, kena muka istri saya sama bayi saya," ujar H.
H mengatakan luka istrinya itu akibat lemparan batu dan pecahan kaca. Menurutnya, batu yang dilempar pelaku cukup besar.
"(Terluka) karena batu dan pecahan kaca sih. Karena kan ada kaca film tapi ya tetep aja pecah ya dia batunya gede ada kali sebatu bata setengah lebih lah," ungkapnya.
Baca juga: Terjadi Lagi! Mobil Dilempar Batu oleh OTK di Depok, Pengemudi Terluka
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya....
Lihat juga Video: Pria di Medan Lempar Batu ke Rekan Kerja Istrinya Hingga Tewas
[Gambas:Video 20detik]
Pelaku Tak Terlihat
H mengatakan kejadian itu begitu cepat sehingga ia tak melihat pelaku. Dia berasumsi bahwa pelaku melempar batu dari kejauhan.
"Minggirin mobil, kan di dalam udah crowded ya, kita juga nggak ngelihat nih pelakunya siapa nih karena cepet banget dan orang sekitar juga nggak ngelihat berarti kan kemungkinan asumsinya disambit," ujarnya.
"Soalnya kalo misalkan dipukul harusnya kan kelihatannya dari samping, keliatan misal dia deket ya. Tapi itu tuh kayak orang ngelempar karena kenceng banget soalnya, batunya mantul posisinya, kemungkinan dilempar kan kenceng kan," lanjutnya.
H mengatakan batu itu memantul hingga bisa melukai istri dan bayinya. Beruntung, saat kejadian, bayi tengah menyusu hingga tak mengalami luka berat.
"Kalau deket kan biasanya batunya jatuh doang nggak mantul, kalau ini mantul, ke muka istri terus jatuh ke anak. Kebetulan anaknya lagi nyusuin kan bayi kan jadi kena dahinya terus ke ini saya operan gigi," ujarnya.
Pelemparan Batu Lukai Sopir
Insiden pelemparan batu berikutnya terjadi masih di Jalan Margonda, Depok, pada Rabau (26/7) pagi. Pelemparan batu membuat kaca mobil pecah dan melukai pengemudi bernama Ranggi Rambani (27).
"Tiba-tiba dari sebelah kiri mobil dilempar menggunakan batu oleh orang tidak dikenal. Akibat perbuatan tersebut, korban mengalami luka pada pelipis sebelah kiri," ujar Made dalam pernyataannya, Rabu (26/7).
Kaca mobil sebelah kiri pecah akibat pelemparan batu tersebut. Kasus ini kemudian dilaporkan ke polisi.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya....
Pemulung Dicurigai sebagai Pelaku
Pemulung dicurigai sebagai pelaku pelemparan batu tersebut. Salah satu warga bernama Taufik (72) mengaku sempat ditunjukkan foto seseorang yang diduga pelaku oleh polisi. Taufik juga sempat diinterogasi oleh polisi di lokasi seputar kejadian itu.
"Pemulung dia katanya, pakai gerobak, di Polsek udah ada fotonya tadi ditunjukin," kata Taufik saat ditemui wartawan di lokasi, Rabu (26/7).
Taufik mengaku tidak mengetahui kronologi pelemparan batu tersebut. Ia hanya mengetahui ketika mobil dalam posisi sudah berhenti dan kacanya pecah.
"Saya mah nggak lihat, tapi pas berhentinya tahu, tapi nggak tahu kejadian apa-apa, tahu-tahu mobil pecah gitu doang. Kalau disambit apa nggak, nggak tahu," ujar Taufik.
Taufik, yang juga pemulung, sehari-hari kerap melintas di lokasi tersebut. Taufik sendiri tidak mengetahui identitas pelaku tersebut.
"Ya makanya saya kan pemulung, ditanya mulu dari tadi. Saya posisi di sini tiap hari ya, dari polisi kejadian saya ditanya kalau saya tahu saya kasih tahu. Kalaupun iya ngelakuin gitu pasti orang gila, nggak mungkin orang sadar sambit mobil," tuturnya.
Warga lainnya, Edi (40), menyebutkan pelaku merupakan pemulung yang sering lalu-lalang di sekitar lokasi. Namun dia tidak mengenal pemulung tersebut.
"Orang lalu-lalang pakai gerobak, laki. Nggak tahu rumahnya di mana, tahu-tahu di jalan aja," ujar Edi.
Edi mengaku tidak tahu identitas pemulung yang dicurigai itu. Namun Edi menduga pemulung tersebut mengalami gangguan kejiwaan.
"Tapi emang ada pemulung di sini suka lewat (teriak) 'Woi... woi...' kayak orang sewot ke mobil. Sering lewat sini, tapi kita kan dia lewat kita nongkrong dia suka jalan suka gitu kenapa si orang stres kali ya, ya udah gitu aja tahunya," imbuh Edi.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini