Pembangunan bak penampungan limbah di peternakan sapi warga Cikoko, Kecamatan Pancoran, sudah selesai. Menindaklanjuti perkembangan kondisi terbaru, Pemerintah Kota (Pemkot) Jaksel mengadakan rapat lanjutan.
Diinformasikan akun Instagram resmi Pemkot Jaksel, diakses detikcom pada Rabu (26/7/2023), rapat digelar pada Selasa (25/7) kemarin.
Rapat itu dipimpin Wali Kota Jaksel, Munjirin. Terlihat di foto, ada warga Cikoko pemilik peternakan tersebut, yakni Burhan.
"Dalam rapat tersebut membahas rencana konsep desain, serta tahapan-tahapan yang perlu dilakukan untuk merealisasikan pembangunan Biopal, untuk peternakan di Cikoko," demikian keterangan Pemkot Jaksel.
Biopal adalah tangki septik kedap air yang dapat mengolah limbah tinja sehingga tidak mencemari lingkungan. Soal biopal, sebelumnya Perumda Paljaya sudah mengambil sampel limbah kotoran sapi dari peternakan Burhan pada 26 Juni atau sebulan lalu. Sampai saat ini, hasil tes belum diumumkan Paljaya. Pesan pertanyaan detikcom ke Paljaya belum berbalas.
Namun Paljaya sebelumnya sempat menyatakan biopal yang dia miliki tidak cocok untuk limbah kotoran sapi. Biopal Paljaya biasa digunakan untuk menampung tinja manusia.
Perkembangan terbaru di lingkungan Cikoko tersebut, 3 bak penampungan limbah sudah selesai dibangun oleh Burhan selaku pemilik peternakan dan 2 bak penampungan limbah juga selesai dibangun oleh Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan PPSU Kelurahan Cikoko.
Lurah setempat melaporkan aliran got di lingkungannya tak lagi berwarna hijau seperti sebelum adanya bak penampungan. Sebelumnya, air got di lingkungan permukiman ini tercemar oleh limbah kotoran sapi peternakan sapi milik Burhan.
"Aliran yang keluar sudah tidak berwarna hijau," kata Lurah Cikoko, Fitrianti, kepada detikcom, Selasa (25/7) kemarin.
(dnu/dnu)