Lurah Cikoko, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, mengatakan got yang dulu tercemar limbah peternakan sapi kini telah berkondisi lebih baik. Ini karena 5 bak penampungan limbah telah selesai dibangun dan dioperasikan di peternakan tersebut.
"Aliran yang keluar sudah tidak berwarna hijau," kata Lurah Cikoko, Fitrianti, kepada detikcom, Selasa (25/7/2023).
Sebelumnya, aliran limbah ini sempat terlihat berwarna hijau dan berbau karena tercemar kotoran sapi. Kondisi got yang tercemar tersebut dirasakan warga telah mengganggu, bahkan warga merasa kesehatan ibu hamil menjadi kena dampak, ada pula penyakit kulit yang diduga timbul akibat kondisi tersebut. Kini, air got sudah lebih bersih dari limbah kotoran sapi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rapat bersama Pemerintah Kota Jakarta Selatan telah menyepakati solusi berupa pembangunan bak penampungan. Ada 5 bak penampungan baru yang dibangun, 3 di antaranya dibangun pemilik peternakan dan 2 sisanya dibangun pihak Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan PPSU Kelurahan Cikoko.
Lima bak penampungan limbah itu menambah jumlah bak yang sudah ada sebanyak 4 bak. Jadi, total ada 9 bak penampungan limbah di peternakan tersebut.
"Solusi jangka pendek telah dilaksanakan dan untuk solusi jangka panjang masih berproses," kata Fitrianti.
![]() |
Bak penampungan itu untuk menampung limbah cair dari kotoran sapi. Terdapat instalasi filter di dalamnya. Kedalaman bak itu sampai 4 meter.
Sebelumnya, bak cair mengalir di got-got yang juga melewati permukiman warga setempat. Warga terganggu. Seorang warga bernama Hasan Alhabsy lantas komplain dan solusi dihadirkan.
Solusi untuk masalah pencemaran lingkungan ini telah disepakati lewat rapat yang dipimpin Wali Kota Jakarta Selatan, Munjirin, Jumat (7/7) lalu. Solusinya adalah, pertama, memisahkan limbah padat dan cair. Kedua, menambah bak penampungan oleh Burhan. Ketiga, memasang instalasi biogas.
![]() |