KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terkait dugaan korupsi pengadaan barang dan jasa di Basarnas. KPK menyebut ada 10 orang yang telah diamankan.
"Kami update info terakhir dari teman-teman, ada sekitar 10 orang yang sudah ada di gedung Merah Putih KPK dan dalam permintaan keterangan oleh tim KPK," kata Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri di gedung lama KPK, Jakarta Selatan, Rabu (26/7/2023).
Operasi tangkap tangan dilakukan pada Selasa (25/7) di wilayah Cilangkap, Jakarta Timur, dan Jatisampurna, Bekasi. KPK mengamankan sejumlah uang tunai dari kegiatan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Termasuk pertanyaan soal barang bukti uang, kami mengkonfirmasi ada barang bukti uang tunai. Saat ini kami masih melakukan konfirmasi terlebih dahulu kepada pihak yang ditangkap untuk memastikan apakah barang bukti itu betul ada kaitannya dengan dugaan tindak pidana korupsi yang kami sedang lakukan permintaan keterangan," jelas Ali.
Dugaan Suap Proyek Alat Pendeteksi Korban Reruntuhan
Ketua KPK Firli Bahuri sebelumnya mengatakan OTT yang dilakukan KPK pada Selasa (25/7) berkaitan dengan proyek di Basarnas. Dia mengatakan proyek itu ialah pengadaan alat pendeteksi korban reruntuhan.
"Tangkap tangan terkait dugaan tindak pidana korupsi dalam pengadaan barang jasa di Basarnas berupa alat pendeteksian korban reruntuhan," kata Ketua KPK Firli Bahuri dalam keterangan kepada wartawan.
Firli mengatakan para pelaku diduga menerima pembagian fee dari nilai proyek tersebut.
"Besaran fee sebesar 10 persen dari nilai proyek," ucap Firli.
Salah satu pihak yang ditangkap hari ini diketahui berdinas di Basarnas. Pelaku tersebut merupakan anggota TNI AU.
Berdasarkan informasi dari sumber detikcom, anggota TNI AU yang ditangkap bernama Letkol Adm Afri Budi Cahyanto. Letkol Afri sehari-hari bertugas sebagai Koordinator Administrasi (Koorsmin) Kabasarnas.
Simak juga Video: KPK OTT Pejabat Basarnas Terkait Dugaan Korupsi Barang dan Jasa