Ketua Delegasi Organisasi Centrist Asia Pasific Democrats International (CAPDI), Agung Laksono, memuji Pemilu Kamboja yang berjalan damai. Agung menyebut pemilu di Kamboja berjalan transparan.
Hal itu disampaikan Agung saat menghadiri konferensi pers international observers atau pemantau internasional di Hotel Shoka, Phnom Penh, Kamboja, Senin (24/7/2023). CAPDI merupakan organisasi yang mempertemukan tokoh-tokoh partai politik maupun sipil dengan spektrum moderat.
CAPDI juga organisasi yang mengawasi sistem politik dan memantau pemilu di berbagai negara. Selain Capdi, organisasi lainnya yang ikut memantau pemilu di sini adalah International Conference of Asian Political Party (ICAAP). Pemantau pemilu internasional ada 330 dari 65 negara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agung mengatakan Pemilu di Kamboja berjalan dengan sukses. Agung mengaku salut melihat antusias masyarakat di Kamboja yang menggunakan hak pilih sangat tinggi.
"Jadi apa yang terjadi dalam kegiatan penting bagi Kamboja yaitu national election yang telah berlangsung dengan baik, berlangsung dengan sukses, kontribusi dari publik juga cukup meyakinkan dan 84% kalau hasilnya masih dalam proses, sehingga kita belum mendengar," ujarnya.
"Namun, saya kira partai yang berkuasa sekarang mendapatkan kepercayaan yang begitu besar dari masyarakat untuk melanjutkan kepemimpinan 5 tahun ke depan di Kamboja," sambungnya.
Agung berharap suksesnya Pemilu di Kamboja dapat membawa perkembangan pesat di bidang pembangunan fisik. Agung berharap kesejahteraan masyarakat di Kamboja meningkat.
"Berkaca dengan hal itu, saya berharap bahwa dengan adanya suksesnya election kali ini, bisa membawa ke depan bagi bangsa Kamboja yang relatif muda usianya lebih baik," ujarnya.
"Saya lihat pembangunan fisik sudah pesat, sehingga bagian-bagian tersebut untuk bisa meletakkan ornamen-ornamen yang lebih baik lagi ke depan, sehingga kesejahteraan di sini meningkat, saya kira ini merupakan harapan mereka," imbuhnya.
Agung menyebut CAPDI memantau dari sebelum hingga sesudah pemungutan suara dilakukan. Agung menyebut proses Pemilu di Kamboja berjalan sangat terbuka, transparan, hingga sampai mengundang international observer.
"Kemudian prosesnya transparan sekali, dia berani mengundang internasional observer begitu banyak negara, berarti keterbukaannya, ini yang lihat yang harus kita hargai bahwa mereka bekerja itu walaupun Pemilunya sistemnya adalah proporsional tertutup tapi prosesnya terbuka dan masyarakat tahu siapa yang akan dipilih orang-orang itu dilakukan sebelum election terjadi," kata Agung.
Agung mengatakan pemilu di Kamboja juga hemat anggaran. Agung menyebut banyak hal positif yang bisa dipelajari dari jalannya pemilu di Kamboja.
"Saya kira cukup menarik, dan saya dengar, cost-nya juga mereka tidak besar. Mereka bisa melakukan penghematan-penghematan dengan memanfaatkan tempat, box itu dipakai berkali-kali, box kotak suara ini, banyak hal yang bisa kita pelajari," kata Agung.
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) ini menyebut proses pemilu di Kamboja berjalan damai dan tidak ada kerusuhan.
"Apalagi kita juga lihat sendiri, selama berlangsungnya kemarin 1 hari, itu sangat damai, tidak ada kerusuhan, bahkan ada ketentuan 1 hari sebelumnya tidak boleh masyarakat berminum alkohol, sampai tadi malam jam 12 malam baru diperbolehkan, ini menunjukkan mereka hal-hal kecil perhatikan guna mencegah," ujarnya.