Amel Optimis Lolos Seleksi Akpol, Ingin Buktikan Anak Orang Biasa Bisa Hebat

Amel Optimis Lolos Seleksi Akpol, Ingin Buktikan Anak Orang Biasa Bisa Hebat

Audrey Santoso - detikNews
Senin, 24 Jul 2023 07:45 WIB
Calon Taruni Akpol, Nyimas Fitria Amelia (19).
Calon Taruni Akpol, Nyimas Fitria Amelia (19) (Audrey/detikcom).
Semarang -

Nyimas Fitria Amelia (19), adalah satu dari 54 calon taruni yang lolos ke tahap akhir seleksi Akademi Kepolisian (Akpol) Tahun 2023. Anak kedua dari empat bersaudara ini optimis dirinya lolos seleksi Akpol, meski tahun lalu gagal di seleksi Bintara Polri.

"Kalau ikut (seleksi) Akpol baru sekali, tapi tahun lalu ikut (seleksi) Bintara. Saya yakin saya lebih baik dari tahun lalu, jadi sekalian apa saya ikut Akpol," ujar alumnus MAN 2 Kota Bengkulu ini kepada detikcom di Akpol, Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Sabtu (22/7/2023).

Hari ini, Senin (24/7), adalah hari yang dinanti Amel, panggilan akrabnya. Dia bersama 432 calon taruna dan taruni lainnya akan mendengarkan pengumuman Sidang Akhir Rekrutmen Calon Taruna (Catar) Akpol 2023.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Catar asal pengiriman Polda Bengkulu ini mengaku belajar dari kelemahannya saat mengikuti tes Bintara Polri tahun lalu. Namun tekadnya kuat untuk menjadi seorang polisi wanita (polwan).

"Saya lebih banyak belajar dari kesalahan saya yang lalu-lalu. Saya lebih banyak latihan dan memperbaiki sisi kesehatan. Tahun lalu saya gugur di (Pemeriksaan) Kesehatan II karena punya (sakit) amandel, jadi saya perbaiki dengan operasi amandel pakai BPJS," jelas Amel.

ADVERTISEMENT

"Lalu nilai akademis saya yang kurang, saya lebih belajar, saya lebih sering latihan," sambung dia.

Amel mengatakan saat SD kerap dibantu menyeberang jalan di depan sekolahnya oleh polisi lalu lintas. Bagi Amel, polisi adalah profesi yang berwibawa.

"Saya pertama kali melihat polisi itu SD, kelas 1 mungkin, saya melihat polisi lalu lintas menyeberangi saya saat mau sekolah.
Dari situ saya terinsipirasi kalau menjadi polisi itu bisa bantu2-bantu masyarakat, bisa membantu anak-anak, Terlihat berwibawa," cerita dia.

Amel mengaku cita-citanya sejak SD tersebut tak surut seiring waktu, dan seiring munculnya pemberitaan 'miring' tentang polisi. Dia yakin kejadian-kejadian yang mencoreng citra kepolisian adalah ulah individu.

"Menurut saya itu kembali lagi masing-masing orangnya. Menurut Amel, itu tergantung peibadi masing-masing. Memang akhir-akhir ini nama baik polisi sedikit jatuh. Tapi dimulai dari saya sendiri, saya harap generasi-generasi selanjutnya akan bersikap baik, agar ke depannya nama baik polisi naik. Makanya generasi-generasi sekarang ini kalau bisa jangan nanti jatuh lagi nama baiknya," tutur dia.

"Dari kecil cita-citanya kalau ditanya orang, 'Amel cita-cita mau jadi apa?', saya jawab, 'Mau jadi polisi, mau jadi polwan," imbuh Amel.

Amel juga memiliki motivasi yang kuat mengikuti rekrutmen catar Akpol, lantaran teringat dukungan Sang Ayah saat dirinya menyatakan keinginannya menjadi polwan.

"Ayah saya punya usaha depot air isi ulang, usaha kecil, keliling naik motor jemput-jemput galon untuk diisi ulang. isi ulangnya di rumah, nanti habis diisi air, dianter lagi ke rumah pelanggan," terang Amel.

"Ayah ada seseran juga jadi tukang gali kubur, sudah dua tahun belakangan. Tapi itu kan nggak setiap hari orang meninggal, jadi jarang juga. Tapi kalau ada orang yang meninggal, ayah biasanya yang jadi tukang gali kuburnya," tambah Amel soal sang Ayah.

Selanjutnya: Amel ingat pesan ayah.

Lihat juga Video: Syarat Tinggi Badan Taruna Direvisi, Sampai Usia Berapa Tinggi Bisa Bertambah?

[Gambas:Video 20detik]




Amel menyampaikan pesan Sang Ayah untuk membuktikan anak orang biasa bisa menjadi hebat.

"Ayah yang paling mendukung. Mama bilang, 'Apapun itu kalau Kakak yakin, Kakak lakuin saja". Kalau Ayah bilang, 'Anak perempuan Ayah hebat kalau mau jadi polwan'," ucap Amel usai mengingat kembali pesan ayahnya.

Ibunya pun yang sehari-hari sebagai ibu rumah tangga memotivasi Amel selama dalam menggapai cita-citanya.

"Ibu saya ibu rumah tangga, di rumah saja. Tapi sesekali mama titip kue di koperasi sekolah Amel. Mama sama ayah bilangnya, 'Buktikan sama orang-orang itu kalau anak orang biasa itu bisa juga jadi orang hebat, bisa juga menaikkan derajat orang tuanya meskipun hanya anak orang biasa," ujar dia.

"Saat di Bandara mau melepas Amel ke pusat, Mama nangis, tapi Papa nahan nangis, hanya matanya berkaca-kaca," tambah Amel.

Terakhir, dia mengatakan menggambarkan dirinya sebagai pribadi yang kuat dan bersemangat. Bahkan jika menghadapi kemungkinam terburuk, tak lolos seleksi Akpol 2023, dia akan mencoba kembali di tahun depan.

"Amel orangnya nggak terlalu berlarut, Amel umurnya masih ada setahun untuk batas usia Akpol. Kalau belum lolos tahun ini, Amel akan coba lagi tahun depan. Tapi harus (lolos Akpol) tahun ini kalau bisa," pungkas dia.

Halaman 2 dari 2
(aud/aik)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads