Oh Jadi Begini Cara Kerja AI Urai Kemacetan Jakarta!

Oh Jadi Begini Cara Kerja AI Urai Kemacetan Jakarta!

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Sabtu, 22 Jul 2023 14:26 WIB
Petugas memantau lalu lintas dengan menggunakan CCTV di ruangan Network Operation Center (NOS) ITS Traffic Light Dinas Perhubungan DKI di Gedung Dinas Teknis, Jakarta, Rabu (5/7/2023). Untuk membantu mengurai kemacetan, Dinas Perhubungan DKI Jakarta sudah menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) di 20 simpang. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/aww.
Teknologi AI Pengurai Macet Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Jakarta -

Pemprov DKI Jakarta mengandalkan teknologi AI untuk mengurai kemacetan di Ibu Kota. Nantinya, sistem kecerdasan buatan itu akan dipasang di lampu merah yang terdapat di persimpangan jalanan Kota Jakarta. Seperti apa cara kerjanya?

Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan Bernard Octavianus menjelaskan, penerapan intelligent transport system (ITS) traffic light berbasis artificial intelligence (AI) ini dapat menghitung jumlah antrean kendaraan di persimpangan. Sehingga, durasi lampu lalu lintas pun dapat disesuaikan dengan kondisi lalu lintas terkini. Dengan begitu, kemacetan dapat terurai dengan baik.

"Penerapan ITS traffic light berbasis AI, di mana alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL) berbasis Al bisa menghitung sendiri jumlah antrean kendaraan di persimpangan sehingga tidak menjadi permasalahan kemacetan tersendiri di persimpangan tersebut," kata Bernard kepada wartawan, Sabtu (22/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bernard mengakui teknologi AI memakan biaya yang tidak sedikit. Meski begitu, teknologi ini bisa mengurangi kemacetan di wilayah DKI Jakarta hingga 20 persen.

"Penerapan dengan teknologi Al dipercaya dapat mengurangi kemacetan di Wilayah DKI Jakarta sebesar 20 persen," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Sementara ini, baru ada 20 persimpangan yang menerapkan teknologi tersebut. Nantinya, akan ada penambahan titik secara bertahap. Terutama, pada titik yang kerap terjadi kepadatan lalu lintas.

"Memang untuk sementara baru 20 titik tetapi nanti perkembangannya direncanakan akan ada penambahan di titik-titik yang padat lalu lintasnya," terangnya.

Adapun 20 titik lokasi yang sudah menggunakan teknologi kecerdasan buatan antara lain sebagai berikut:

1. Jl Jembatan 2 Raya - Jl Tubagus Angke
2. Jl Kyai Tapa- Jl Daan Mogot (Grogol)
3. Jl S Parman - Jl Tomang Raya
4. Jl S.Parman-Jl KS.Tubun-Jl Gatot Subroto (Slipi)
5. Jl Gatot Subroto - Jl Rasuna Said (kuningan)
6. Jl Gatot Subroto - Jl Supomo (Pancoran)
7. Jl MT haryono - Jl Sutoyo (Cawang Uki)
8. Jl DI Panjaitan - Jl Kalimalang
9. Jl Ahmad yani - Jl Utan Kayu (Rawamangun)
10. Jl Ahmad Yani- Jl Pemuda - Jl Pramuka
11. Jl Ahmad Yani - Jl H.Ten
12. Jl Perintis Kemerdekaan - Jl Letjen Suprapto
13. Jl Senen Raya - Jl Kwitang (Senen)
14. Jl Gunung Sahari - Jl Wahidin
15. Jl Gunung Sahari - Jl Dokter Sutomo (MBAL)
16. Jl Gunung Sahari - Jl Angkasa - Jl Samanhudi
17. Jl Gunung Sahari - Jl Mangga Besar (Kartini)
18. Jl Gunung Sahari - Jl Pangeran Jayakarta
19. Jl Gunung Sahari - Jl Mangga Dua
20. Jl Perniagaan Raya - Jl Pasar pagi flyover (Jembatan Lima).

(taa/dnu)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads