Sembilan bulan sudah pasukan Yonif Para Raider 305/Tengkorak bertugas di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah. Mama-mama di Intan Jaya sampai menangis dan melarang pasukan Yonif 305 kembali ke daerah asal di Karawang, Jawa Barat (Jabar).
Salah satu yang membuat mama-mama Intan Jaya berat melepas kepulangan pasukan Kostrad karena jasa telah mendirikan gereja Bazemba di sana. Tak hanya mama-mama, bapak-bapak juga menitikkan air mata kala mendengar kabar akan pulangnya pasukan Yonif 305.
Dalam video yang diunggah pada 13 Juni 2023 di akun Instagram @yonif_pararaider305, terekam keharuan warga Intan Jaya saat mengetahui pasukan Yonif 305/Tengkorak hendak kembali ke Karawang, Jabar. Warga meluapkan aspirasi dan apresiasi mereka atas dedikasi yang diberikan prajurit Kostrad tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bapak-bapak datang membangun segala jemaat yang sudah sah gereja ini. Di dalamnya ada aset melengkapi kekurangan kekurangan sehingga bagian itu yang kami sedih dan menangis," kata seorang pria warga Intan Jaya.
"Dengan saya punya masyarakat, dia melihat karena masyarakat tidak punya apa-apa tetapi karena gereja sudah besar ini dibangun TNI sehingga tadi bapak-bapak mau lepas kami ke Gereja Bazemba baru balik ke keluarga beliau punya tempat, punya kampung," tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Dansatgas Yonif PR 305, Letkol Inf Ardiansyah alias Raja Aibon Kogila, menjelaskan pembangunan Gereja Bazemba tak terlepas dari perhatian pimpinan TNI AD seperti KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman dan Pangkostrad Letjen TNI Maruli Simanjuntak. Dia mengatakan pada awal tiba melihat baru ada tiang-tiang dan atap gereja saja.
Setelah itu Pasukan Tengkorak bersama warga bersepakat untuk membangun gereja bersama. Dia mengatakan pada awalnya, Pasukan Tengkorak yang berasal dari berbagai daerah patungan untuk pembangunan gereja.
"Ini teman-teman semua ini dari orang Aceh, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Jawa, Ambon, Timor, semua suku, kita kumpul uang," ujar Letkol Ardiansyah alias Raja Aibon Kogila.
Kemudian dia mengaku melapor kepada KSAD Jenderal Dudung dan Pangkostrad Letjen Maruli sehingga mendapatkan bantuan untuk pembangunan gereja.
![]() |
"Saya lapor pimpinan, Jenderal Dudung, beliau bantu Rp 100 juta, puji Tuhan, rezeki ada terus," ujar dia.
Kemudian dia mengaku juga meminta teman-teman pengusaha untuk membantu dana. Kemudian, saat Pangkostrad Letjen Maruli berkunjung, dia juga mengaku melapor dan akhirnya kembali mendapatkan bantuan.
"Kita mau renovasi kuburan kemudian kita mau buat kursi, beliau bantu, beliau bantu. Jadi ini beliau, Bapak Jenderal Dudung, Bapak Jenderal Maruli buat teman-teman semua, beliau yang bantu banyak kita di sini," cerita Raja Aibon Kogila.
Dia berharap masyarakat di Intan Jaya dapat terus maju dan bersemangat dalam mengenyam pendidikan. Dia juga mengatakan bahwa setiap konflik hanya akan merugikan masyarakat.
Dia berharap masyarakat terus menjaga jargon 'Papeda' yang merupakan kepanjangan dari Papua Penuh Damai.
"Biar adik-adik masih kecil, kita punya anak ini bisa sekolah tinggi-tinggi, biar semua bisa jadi dokter, jadi orang pintar," kata dia.
Beberapa waktu kemudian, Pasukan Tengkorak kembali mengadakan pertemuan besar sebelum mereka kembali ke lokasi dinas asal di Karawang. Pada momen itu, warga kembali meminta Pasukan Tengkorak untuk tidak meninggalkan dari Intan Jaya.
Selain mama dan bapak, anak-anak turut hadir dalam acara yang digelar di Markas Pasukan Tengkorak di Intan Jaya. Mereka bercengkrama hingga makan bersama pada momen itu.
Dorci Wandagau, masyarakat dari Kampung Sambili meminta Pasukan Tengkorak tak meninggalkan Intan Jaya. Mereka berharap pengganti Pasukan Tengkorak tetap dapat merangkul masyarakat.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
"Selama ini, pimpinan Raja Aibon, di saat perang, kita masyarakat banyak yang diselamatkan. Hingga apabila yang ganti nanti ini datang, kalau tidak bisa rangkul masyarakat kita tidak mau," kata Dorci.
"Kami mau Raja Aibon itu tetap bersama kami. Bapak Raja Aibon dan jajaran itu tidak boleh ke kampung, harus tinggal dengan sama-sama masyarakat di sini, itu yang kami minta," tambah dia.
Diberitakan sebelumnya, selama di Intan Jaya, Pasukan Tengkorak mempunyai program pompa hydram dan penerangan kampung. Program pompa hidram yang merupakan program TNI AD Manunggal Air dibangun di kampung Amaesiga, Mamba Bawah, dan Sambili.
Pasukan Tengkorak Kostrad juga memasang 110 lampu solar cell sehingga warga Amaesiga, Mamba Bawah, Sambili, Bazemba, dan Bilogai dapat menikmati indahnya Intan Jaya di malam hari sekaligus merasa aman. Selain itu, Pasukan Tengkorak juga memberi pelatihan kepada masyarakat untuk dapat berkebun hingga memberikan pelayanan kesehatan.
Ksatria Tengkorak Kostrad telah kembali ke markas Tengkorak di Karawang pada Selasa (18/7). Kepulangan mereka disambut istri dan anak dalam acara pengumuman perlombaan menari antar Anak Ranting (Persit dari Kompi-Kompi).
![]() |
Pangkostrad Kunjungi Intan Jaya
Sebelumnya, Pangkostrad Letjen Maruli mendatangi Intan Jaya pada Kamis (2/3). Di sana, dia menyemangati prajurit serta bercengkrama dengan warga Intan Jaya.
"Jauh-jauh dari Jakarta sampai ke pegunungan Papua, hanya untuk membakar semangat prajuritnya, sekaligus memastikan bahwa masyarakat Intan Jaya bisa menikmati kemudahan dengan adanya program pompa hydram dan penerangan kampung," demikian keterangan di Instagram Yonif Para Raider 305 / Tengkorak, @yonif_pararaider305, Sabtu (4/3).
Pompa hidram dan penerangan kampung itu dikerjakan masyarakat dan Pasukan Kostrad. Dansatgas Yonif PR 305, Letkol Inf Ardiansyah alias Raja Aibon Kogila, mengatakan tradisi bakar batu sempat digelar masyarakat Mamba Bawah dan Sambili. Tradisi tersebut merupakan bentuk penghormatan dan ucapan terima mereka atas segala bantuan dan dukungan dari Pangkostrad.
Pasukan Yonif PR 305 setidaknya sudah memasang pompa hidram di kampung Amaesiga, Mamba Bawah, dan Sambili. Program tersebut merupakan program TNI AD Manunggal Air.
Bersamaan dengan itu, pasukan Tengkorak Kostrad juga memasang puluhan lampu Solar Cell yang khusus diberikan Pangkostrad untuk masyarakat Intan Jaya.
(jbr/fjp)