Jakarta - Setelah mengantungi persetujuan Komisi I DPR RI tentang pembelian 32 kendaraan tempur jenis panser VAB dari Prancis tanpa tender. Kamis (28/9/2006) besok akan dilakukan penandatangan kontrak pembelian 32 panser itu Departemen Pertahanan (Dephan) dengan perusahaan Renault Truck Prancis."Rabu sore ini mereka akan datang, tapi baru Kamis besok mereka akan melakukan pertemuan dengan Tim Pengadaan Dephan untuk membahsa finalisasi soal harga dan langsung ditandatangani kontrak pembelian," kata Kepala Biro Humas Departemen Pertahanan Brigjen TNI Edi Butarbutar yang dihubungi
detikcom via seluler, Rabu (27/9/2006).Dijelaskan Edi, rombongan Renault Truck Defence ini diperkirakan berjumlah antara 2 hingga 4 orang. Mereka akan bertemu dengan Tim Pengadaan Dephan yang dipimpin oleh Marsekal Muda TNI Muchtar Lubis. Kenapa tidak perwakilan pemerintah Prancis, ditambahkan Edi, sebab untuk
government to government (G to G) antara RI dan Prancis sudah dilakukan sebelumnya. Pemerintah Prancis sendiri telah memberikan penunjukan kepada pihak Renault agar langsung bernegosiasi dengan pemerintah Indonesia."Jadi soal kepastian berapa harga ya itu nanti pada tanggal 28 Sepember besok, perundingan lagi baru akan ada penandatangan secara langsung," jelas Edi lagi. Menurut Edi, dengan negosiasi terakhir nantinya diharapkan harga satuan panser bisa ditekan lebih rendah lagi. Diaukuinya, Sekjen Dephan Letjen TNI Sjafrie Sjamsuddin saat berada di Prancis sudah berhasil menekan harganya.Harga ini nantinya tidak jauh dari perkiraan yang telah disampaikan di DPR. 32 panser ini terdiri dari 2 unit panser komando dengan harga masing-masing dengan harga 609 ribu euro, 24 unit panser pengangkut personil masing-masing seharga 527 ribu euro dan 6 unit panser ambulans masing-masing seharga 524 ribu euro.Harga itu sudah termasuk dengan semua perlengkapan dan persenjataan yang menempel dalam panser. Pekan lalu, Menhan Juwono Sudarsono mengatakan, jumlah anggaran yang dibutuhkan untuk pembelian panser dan pengiriman panser menjadi Rp 310 miliar. Biaya tersebut sudah termasuk ongkos pengiriman, biaya operasi pasukan selama 3 bulan dan asuransi.Sekedar diketahui, dana awal yang diminta Dephan untuk keperluan tersebut sebesar Rp 355 miliar. Namun harga dasar panse sudah bisa diturunkan tidak lagi sebesar 335 ribu euro menjadi 305 ribu euro untuk panser kosong tanpa perlengkapan.
(zal/zal)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini