Dokter: David Tak Ada Perkembangan 5 Pekan Awal tapi Tuhan Punya Jalan

Dokter: David Tak Ada Perkembangan 5 Pekan Awal tapi Tuhan Punya Jalan

Mulia Budi - detikNews
Kamis, 20 Jul 2023 19:21 WIB
Dokter mengatakan David Ozora tak mengalami perkembangan berarti pada 5 pekan awal dirawat di RS Mayapada. Namun, menurutnya ada mukjizat Tuhan. (Mulia Budi/detikcom)
Dokter mengatakan David Ozora tak mengalami perkembangan berarti pada 5 pekan awal dirawat di RS Mayapada. Namun, menurutnya ada mukjizat Tuhan. (Mulia Budi/detikcom)
Jakarta -

Dokter Yeremia Tatang mengungkap emosi Cristalino David Ozora (17) belum stabil akibat penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satriyo (20). Dia menyebutkan David harus minum obat untuk menjaga kestabilan emosinya.

"Emosi dia sih masih agak sedikit, ya masih belum terlalu stabil. Tapi, memang ada bantuan obat yang kita berikan supaya dia lebih stabil," kata Tatang Yeremia kepada wartawan usai persidangan di PN Jaksel, Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan, Kamis (20/7/2023).

Tatang merupakan dokter yang merawat David Ozora saat dirawat di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan (Jaksel). Dia mengatakan emosi David belum sepenuhnya dapat dikendalikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semacam remaja kalau lagi emosilah. Kata-kata kasar sih nggak juga sih, cuma emosi saja sih," imbuhnya.

Tatang mengatakan David tetap harus melakukan kontrol medis setiap sebulan sekali. Dia mengatakan dosis obat yang diminum David akan berkurang bergantung pada progres pemulihan pada tubuh David.

ADVERTISEMENT

"Bisa ya bisa nggak, tergantung nanti seberapa banyak improvement yang dia punya. Jadi, nanti kita akan evaluasi dia punya kognisi dan motoriknya. Kalau cenderung membaik, emosi membaik, tentu dosis obat akan berkurang," kata Tatang saat ditanya kemungkinan David akan minum obat selamanya.

Dia mengatakan pemulihan David juga sudah cukup bagus. Dia mengatakan David sudah bisa berjalan meski belum seimbang.

"Yang kalian lihat kan dia sudah bisa jalan, cukup bagus, walaupun memang balance-nya kurang oke. Masih butuh bantuanlah. Dulu nggak sadar sekarang sudah sadar, bisa komunikasi. Itu poin yang cukup bagus," ujarnya.

Tatang menyebut perkembangan kondisi kesehatan David yang semakin baik tak lepas dari keajaiban yang diberikan Tuhan. Dia mengatakan, pada 3 pekan awal dirawat di RS Mayapada usai penganiayaan tersebut, David belum menunjukkan respons.

"Karena sampai minggu ke-4 nih anak cuma buka mata ngamuk. Tidak ada perkembangan minggu 3 dan 4 sampai ke-5 awal. Makanya, waktu itu kita coba pikirkan alternatif lain dan saya rasa memang itu Tuhan sudah punya untuk dia," ujarnya.

Sebelumnya, jaksa penuntut umum (JPU) menghadirkan dr Yeremia Tatang dari RS Mayapada, yang merawat David Ozora setelah dianiaya Mario Dandy Satriyo (20). Ketua majelis hakim Alimin Ribut menanyakan prediksi pemulihan David Ozora ke depan.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

"Kalau ke depan?" tanya hakim Alimin Ribut dalam persidangan di PN Jaksel, Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan, Kamis (20/7).

"Kalau ke depan, ya, kita berusaha, Yang Mulia," jawab dr Tatang.

"Iya, maksudnya Saudara kan bisa berusaha sekian, memprediksi dari progres-progres yang ada dari Anda, kira-kira seperti apa pendapat Saudara?" tanya hakim Alimin.

"Terus terang saya tidak bisa prediksi berapa persen, Yang Mulia," jawab dr Tatang.

Tatang mengatakan kondisi David yang makin pulih usai penganiayaan tersebut merupakan sebuah mukjizat. Dia menuturkan David hanya bisa membuka mata di minggu ketiga perawatan di RS Mayapada.

"Karena ini pun, ini anak membaik ini pun, sebenarnya juga mukjizat, karena sewaktu sampai minggu ke-3 kita rawat itu dia cuma bisa buka mata dan berontak. Jadi tidak ada perubahan sama sekali sampai minggu ketiga. Padahal kita sudah cukup memberikan semua terapi yang sangat bagus sekali, tapi sampai minggu ketiga belum ada progres," ujarnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads