Terbatas Akses Menuju SDN di Tangsel Sebab Pembayaran Lahan Belum Tuntas

Terbatas Akses Menuju SDN di Tangsel Sebab Pembayaran Lahan Belum Tuntas

Adrial Akbar - detikNews
Kamis, 20 Jul 2023 06:32 WIB
SDN Lengkong Karya 1, Serpong Utara, Tangsel, 19 Juli 2023. (Adrial Akbar/detikcom)
Foto: SDN Lengkong Karya 1, Serpong Utara, Tangsel, 19 Juli 2023. (Adrial Akbar/detikcom)
Jakarta -

Akses menuju SDN Lengkong Karya 1, Serpong Utara, Tangerang Selatan (Tangsel), menjadi terbatas lantaran ditutup tembok beton. Ternyata sebab penutupan ini karena lahan belum tuntas dibayar.

Pantauan detikcom di lokasi, tepatnya di Jl Masjid Al-Kautsar, pada Rabu (19/7/2023), tembok beton itu terlihat menutupi gerbang sekolah. Ketinggian tembok itu sekitar 2 meter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diperkirakan, akses keluar masuk sekolah pun hanya dapat dilalui dua orang secara bersamaan. Di tembok tersebut terdapat spanduk berwarna merah dengan tulisan: 'Batas antar/jemput siswa. Terima kasih telah mengantar putra-putrinya ke sekolah'.

ADVERTISEMENT

Sedangkan lokasi sekolah tersebut berada di dalam gang. Akses jalan ke sekolah tersebut pun cukup lebar.

Karena Lahan Belum Dibayar

Ketua RT 02 RW 04, Asman (55), mengatakan sekolah itu dibeton karena Pemkot Tangsel belum membayarkan biaya pembebasan lahan ke pemiliknya sehingga akses masuk sekolah itu dibeton oleh pemilik lahan.

"Iya masalah dasar itu aja (biaya pembebasan lahan belum dibayar) masih jalan meter ini yang belum selesai. Maksudnya belum dibayar. Masalahnya mah itu aja, nggak ada selain itu," ungkap Asman di lokasi, Rabu (19/7).

Asman mengatakan tembok ini dibangun sekitar beberapa hari yang lalu. Tembok dibangun ketika sekolah tersebut sedang libur.

"Kalau mulai ditembok sih waktu anak-anak pada libur. Iya begitulah (beberapa hari lalu) waktu libur. Tapi saya belum pulang. Saat pulang udah kayak gini," tuturnya.

Tonton juga Video: Sekolah Dibongkar, Siswa SDN Manduang Bali Belajar di Balai Banjar

[Gambas:Video 20detik]



Koordinasi dengan Pemkot

Asman mengungkapkan, pemilik lahan dan pihak pemkot telah berkomunikasi untuk menyelesaikan masalah ini. Namun, untuk biaya pembebasan lahan memang membutuhkan waktu.

"Cuma untuk menindaklanjuti masalah pembayaran karena pemda, ya itu kan bisa bukan seperti kita pribadi. Diajuin sekarang kalau pribadi kita cocok sudah beres, tapi kan kalau pemda perlu pengajuan, perlu apa, perlu begitu," sebutnya.

"Jadi mungkin barangkali sebulan dua bulan bisa menyelesaikan ini gitu," tambahnya.

Asman mengatakan pemilik lahan akan membongkar tembok ini jika permasalahan pembayaran sudah tuntas. Dia juga berharap penyelesaian masalah ini tidak sampai berbulan-bulan.

"Kalau untuk masalah itu (pembayaran) semua udah rapi, udah setuju (dibongkar). Mau pemilik sudah ada, sudah beres, pihak pemda," ungkapnya.

Asman, Ketua RT 02 RW 04, di lokasi SDN Lengkong Karya 1, Serpong Utara, Tangsel, 19 Juli 2023. (Adrial Akbar/detikcom)Foto: Asman, Ketua RT 02 RW 04, di lokasi SDN Lengkong Karya 1, Serpong Utara, Tangsel, 19 Juli 2023. (Adrial Akbar/detikcom)

Akses Masuk Digeser

Pemkot Tangsel pun buka suara. Nantinya akses masuk sekolah akan digeser sedikit di sebelahnya.

"Iya, pindah ke samping. Persis di ujung jalan, yang ada gubuk, pindah geser ke samping. Itu udah jauh-jauh udah tiga bulan ke belakang sudah ada pembicaraan," ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangsel, Deden Deni, ketika dihubungi, Rabu (17/7).

Deden mengatakan pihaknya akan membeli lahan baru di sebelah gerbang sekolah yang saat ini ditutup tembok beton. Pemilik lahan yang nantinya akan menjadi gerbang baru sekolah tersebut juga telah sepakat menjual tanahnya.

"Nanti kita buka persis di pojokan itu, di samping akses yang lama itu. Yang tanah punya warga, ya kita sepakat, warga mau menjual itu untuk akses baru," ungkapnya.

Lahan Akan Diselesaikan

Deden menuturkan jalan keluar dari masalah ini telah dipikirkan sejak empat bulan yang lalu. Namun penganggarannya masih menunggu APBD perubahan yang diperkirakan paling cepat Oktober.

"Cuman kan mekanisme anggaran kita nggak bisa tahun berjalan. Paling cepat kan perubahan paling cepat di bulan Oktober. Kita udah sepakat, sambil nunggu penganggaran, nanti kita buka akses dari situ. Dan yang punya tanah sudah siap menjual," tuturnya.

Dari masalah ini, Pemkot Tangsel akan mendata sekolah-sekolah lain yang berpotensi sengketa lahan yang sama.

"Iya ini kita invetarisir, sekolah-sekolah yang ada potensi sengketa," ujar Deden.

Deden mengatakan, pihaknya juga telah menginventarisasi sekolah-sekolah di Tangsel dengan akses yang terbatas. Beberapa diantaranya, sudah dibuat kajian untuk perbaikan akses masuk ke sekolah.

"Kita termasuk juga sekolah yang aksesnya terbatas, juga apa kan sulit untuk pengembangan ya, sudah kita invetarisir dan di beberapa sudah kita bikin kajian ada berapa space tanah yang harus kita bebasin, untuk akses ya. Tapi bukan akses yang sengketa, tapi lebih supaya lebih luas aksesnya," ungkap dia.

Halaman 2 dari 3
(rdp/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads