Tanggal 18 Juli memperingati Hari Mendengarkan Sedunia atau World Listening Day (WLD). Hari internasional ini diperingati setiap tanggal 18 Juli sebagai bentuk upaya global untuk mencoba lebih sedikit berbicara dan lebih banyak mendengarkan.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang peringatan Hari Mendengarkan Sedunia atau World Listening Day yang diperingati tanggal 18 Juli setiap tahunnya, simak serba-serbinya sebagai berikut:
Sejarah Hari Mendengarkan Sedunia
Mengutip dari situs National Today, Hari Mendengarkan Sedunia diperingati pada tanggal 18 Juli setiap tahunnya untuk menghormati ulang tahun Raymond Murray Schafer. Seorang komposer dan pencinta lingkungan Kanada yang dipandang sebagai pendiri ekologi akustik.
Menurut situs Day of The Year, studi tentang ekologi akustik sendiri dimulai pada akhir 1960-an. Ini juga disebut ecoacoustics atau studi soundscape, bidang ini mempromosikan pemahaman tentang hubungan antara manusia dan lingkungannya, terutama yang berkaitan dengan suara.
Lahir pada 18 Juli 1933, Raymond Murray Schafer mengembangkan World Soundscape Project-nya, yang meletakkan ide-ide dasar dan praktik ekologi akustik pada 1970-an. Hari Mendengarkan Sedunia dibentuk pada tahun 2010 oleh World Listening Project (WLP).
Sejak saat itu hingga kini, peringatan Hari Mendengarkan Sedunia diselenggarakan setiap tahun oleh organisasi WLP yang didirikan sejak tahun 2008, sebuah organisasi nirlaba yang "dikhususkan untuk memahami dunia dan lingkungan alam, masyarakat, dan budayanya melalui praktik mendengarkan dan merekam."
Adapun beberapa tema yang pernah diusung WLP untuk merayakan Hari Mendengarkan Sedunia antara lain, 'H20', lalu 'Sounds Lost & Found', ada juga 'Listen to You!'. Lalu tema tahun 2017 'Listening to the Ground'. tema tahun 2018 'Future Listening', tema tahun 2019 'Listening With'. Kemudian tahun 2020 bertema 'The Collective Field' dan tahun 2021 bertema 'The Unquiet Earth'.
Tujuan Hari Mendengarkan Sedunia
Tujuan Hari Mendengarkan Sedunia adalah untuk mengajak semua orang di seluruh dunia agar mencoba lebih sedikit berbicara dan lebih banyak mendengarkan. Mendengarkan memang seni yang membutuhkan perhatian penuh dan kesabaran dari seseorang dan bermanfaat bagi orang lain yang membutuhkannya.
Selain itu, mendengarkan juga bermanfaat bagi pendengar, meningkatkan keterampilan mendengarkan mereka dan mempertajam kesadaran mereka terhadap lingkungan mereka. Sama pentingnya dengan indera pendengaran yang sering tidak digunakan secara efektif.
Hari Mendengarkan Sedunia juga bertujuan untuk mengurangi polusi suara. Ketika gerakan untuk mengakhiri polusi suara dan menyelaraskan hubungan antara manusia dan lingkungan terus berlanjut, Hari Mendengarkan Sedunia bekerja untuk membawa kesadaran dan tindakan terhadap penyebabnya.
(wia/imk)