Dikaitkan dengan Al-Zaytun, Wiranto: Suara Saya Besar di Sana Saat Pemilu

Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Senin, 17 Jul 2023 12:10 WIB
Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto. (Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta -

Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto menjelaskan soal hubungannya dengan Al-Zaytun yang kini ramai menjadi sorotan. Wiranto menyatakan dirinya terkait dengan Al-Zaytun hanya saat mencalonkan diri menjadi presiden pada 2004.

"Itu sudah saya sampaikan bahwa hanya mengkait pada saat saya menjadi calon presiden di tahun 2004, saya kampanye di banyak pondok pesantren, termasuk di Al-Zaytun, dengan demikian maka saya memberikan berbagai kebijakan yang akan saya bangun sebagai calon presiden waktu itu," kata Wiranto di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (17/7/2023).

Wiranto mengakui jumlah suaranya pada pemilu saat itu cukup besar. Namun, setelah itu, dia tak punya kaitan apa-apa dengan Al Zaytun.

"Dan pada saat pemilu memang suara saya cukup besar di sana, itu aja, setelah itu memang saya nggak ada kaitan apa-apa dengan Al-Zaytun," ujar Wiranto.

Dalam catatan detikcom, Wiranto juga sempat menyampaikan pernyataan soal beberapa kali berkunjung ke Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun pimpinan Panji Gumilang. Namun, kunjungan itu hanya terkait dengan masalah pendidikan yang dikelola oleh Al-Zaytun.

"Ya benar saya beberapa kali berkunjung ke sana sebagaimana pimpinan politik lainnya, karena kami mengetahui ada kegiatan pendidikan," ujar Wiranto di kantor pusat DPP Hanura di Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat 20 Mei 2011.

Wiranto saat itu menjelaskan dirinya memberikan apresiasi terhadap manajemen pendidikan yang diterapkan oleh Al-Zaytun. Akan tetapi, kekaguman itu tidak harus membuat dia mempunyai pikiran yang sama dengan orang-orang yang berada di ponpes.

"Makanya itu harus dibedakan dan Al-Zaytun sebagai sumber NII sudah ditolak oleh Menag (Menteri Agama)," kata Wiranto.

Wiranto juga menyinggung kemenangan dirinya pada Pilpres 2004 di Ponpes Al-Zaytun. Kala itu, Wiranto maju sebagai calon presiden yang berpasangan dengan Sholahudin Wahid. Menurutnya, kemenangan dirinya di Al-Zaytun karena masyarakat di sana merasa sepaham dengan konsep Wiranto dalam memerangi korupsi.

"Itu bukan dukung-mendukung paham. Konsep saya untuk memberantas korupsi diterima oleh Al-Zaytun," terangnya.

Lihat juga Video: Kadensus 88 Tak Mau Buru-buru Cap Al-Zaytun Berafiliasi dengan Terorisme






(knv/aud)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork