Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) Se-Indonesia mengapresiasi Propam Polri terkait program Dumas Presisi. BEM PTAI menilai Propam telah cepat merespons pengaduan masyarakat di layanan tersebut.
"Kami dari BEM PTAI mengapresiasi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo atas adanya Dumas Presisi Propam Polri yang dinilai sangat responsif dalam melayani aduan masyarakat. Kami juga menilai Propam Polri telah membuktikan kinerjanya," ujar Pimpinan BEM PTAI Se-Indonesia Yayan Efendi Septiadi kepada wartawan, Sabtu (15/7/2023).
Yayan juga mengapresiasi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Kadiv Propam Polri Irjen Syahar Diantoro. Menurutnya, mereka telah berusaha meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada polisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya mengapresiasi setinggi-tingginya kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Kadiv Propam Polri Irjen Pol Syahar Diantono atas ketegasannya banyak melahirkan polisi-polisi baik serta terus meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada Institusi Polri," katanya.
Dia berharap layanan Dumas Presisi Propam Polri yang sudah baik ini terus dipertahankan. Dia juga meminta masyarakat memberi keterangan benar saat melaporkan aduan mengenai anggota yang bermasalah.
"Dengan Layanan pengaduan yang dibuat Propam ini membuat masyarakat cepat dan mudah untuk berkomunikasi dengan polri apalagi jika ada oknum-oknum yang melanggar atau merusak citra Polri bisa langsung segera ditindak lanjuti dan di proses oleh Propam Polri. Kami tentunya mengapresiasi dengan Program seperti ini karena memudahkan masyarakat cepat dan tepat dalam melakukan pengaduan tinggal WhatsApp langsung di tanggapi. Tapi kami juga menghimbau masyarakat jika melakukan pengaduan harus dilengkapi dengan data dan memberikan keterangan dengan sejujurnya," ucapnya.
Propam Polri Buat Trobosan Pelayanan
Untuk diketahui, Divisi Propam Polri melakukan sejumlah terobosan dan layanan untuk meningkatkan pelayanan kepada warga. Propam Polri mendapat apresiasi dari berbagai elemen masyarakat terkait transformasi yang dilakukan di era industri 4.0.
Pada era keterbukaan informasi publik saat ini, Divpropam Polri menjawab tantangan dengan melakukan transformasi baik dari aspek budaya, organisasi hingga pelayanan publik. Dalam memberikan pelayanan publik, Divpropam Polri memanfaatkan layanan WA Yanduan (pelayanan aduan) di nomor 0812-1010-6700 yang bertujuan agar komunikasi antara masyarakat dan petugas Yanduan dapat dilakukan secara interaktif dan tidak ada sekat antara petugas dan warga.
Selain itu WA Yanduan didukung oleh Propam Integrated System (PIS), sebagai sistem controlling dan monitoring serta Big Data kontroling pimpinan. Tidak hanya pimpinan Polri saja yang dapat memantau, tetapi untuk warga yang membuat pengaduan.
Beberapa terobosan ini diharapkan dapat menjawab tantangan di era keterbukaan informasi. Keterbukaan ini, kata Propam Polri, penting untuk mengetahui secara utuh pendapat publik terhadap Polri. Dengan adanya aplikasi ini akan membuat Polri berbenah diri.
Masyarakat Merasa Puas Versi Survei Litbang Kompas
Terkait terobosan itu, Litbang Kompas pun melakukan survei atas pelayanan Dumas Presisi. Hasilnya, masyarakat menyatakan puas dengan layanan Dumas itu.
Survei Litbang Kompas soal layanan Dumas Polri ini dilakukan pengumpulan pendapat pada 12 hingga 16 Juni 2023. Responden yang diwawancarai via telepon sebanyak 1.005 dari 34 provinsi.
Sampel ditentukan secara acak dari responden panel Litbang Kompas sesuai proporsi jumlah penduduk di tiap provinsi dan database pelayanan aduan Dumas Polri.
Metode yang digunakan tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error Β± 3,1 persen. Kesalahan di luar pencuplikan sampel dimungkinkan terjadi.
Hasil survei tersebut menyatakan sebanyak 35,8 persen responden pernah menggunakan layanan pengaduan masyarakat untuk melaporkan pelanggaran oleh anggota Polisi. Berdasarkan pengalaman responden, sebagian besar pengaduan dilakukan dengan mendatangi langsung kantor polisi dengan persentase 46,5 persen
Kemudian yang menggunakan aplikasi Dumas 36,4 persen, melalui surat 10,4 persen, dan pengaduan melalui aplikasi perpesanan WhatsApp sebanyak 6,7 persen.
Berikut tingkat kepuasan terhadap kualitas pelayanan yang diberikan dalam proses pengaduan:
Penerimaan Aduan
Puas: 79,9%
Tidak Puas: 20,6%
Penanganan Aduan
Puas: 70,4%
Tidak Puas: 29,6%
Penyelesaian Aduan
Puas: 60,3%
Tidak Puas: 39,7%
Responden juga menilai Dumas Presisi sangat responsif melayani aduan masyarakat dengan persentase 78,5 persen. Dan responden juga puas atas transparansi selama proses pengaduan berlangsung dengan persentase 64,3 persen.
Simak juga 'Polri Beberkan Anggaran Pembelian Pesawat Boeing 737-800 NG':