PDIP: Warga Kampung Susun Bayam Korban Kebijakan Tak Matang Era Anies

PDIP: Warga Kampung Susun Bayam Korban Kebijakan Tak Matang Era Anies

Dwi Andayani - detikNews
Sabtu, 15 Jul 2023 07:39 WIB
Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Dwi Rio Sambodo.
Foto: dok. istimwa
Jakarta -

Pemprov DKI Jakarta menyebutkan belum ada warga Kampung Susun Bayam yang mau menghuni Rusunawa Nagrak. Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP, Dwi Rio Sambodo, menyinggung kebijakan Pemprov DKI era kepemimpinan Anies Baswedan.

"Bahwa warga Kampung Bayam merupakan korban dari kebijakan yang tidak matang Pemprov DKI di era Anies Baswedan," kata Rio kepada, Jumat (14/7/2023).

Menurutnya, penolakan warga Kampung Susun Bayam yang mau menghuni Rusunawa Nagrak sebagai hal lumrah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penolakan tersebut sangat lumrah mengingat warga dari jauh hari sudah dijanjikan ke Kampung Susun Bayam. Dari pengertiannya saja sudah berbeda antara kampung susun ke rumah susun, belum lagi lokasinya yang berbeda. Pemda DKI harus menjelaskan dan menyesuaikan kebutuhan pemukiman warga tersebut dari segi historis sebelumnya," ucapnya.

Ia mengatakan Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono perlu meminimalisasi dampak pembangunan Jakarta International Stadium (JIS). Dia berharap warga Kampung Susun Bayam mendapatkan kepastian tempat tinggal.

ADVERTISEMENT

"Di tangan Pj Gubernur seharusnya dampak korban pembangunan JIS seharusnya dapat diminimalisir sekecil mungkin, dengan menyertai pertimbangan historis dan kewilayahan warga Kampung Bayam," tuturnya.

"Sehingga titik temu antara Pemprov DKI dan warga dapat segera disepakati. Termasuk persoalan pokok agraria yang dialami oleh warga Kampung Bayam sebagai dampaknya," sambungnya.

Rio lantas mempertanyakan persoalan yang terjadi. Sebab menurutnya, awal permasalahan disebut karena biaya sewa.

Namun hal ini berubah menjadi kepemilikan atau legalitas lahan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) DKI Jakarta.

"Tempo lalu dijelaskan bahwa ada persoalan tentang biaya sewa yang belum mendapatkan titik temu, kenapa sekarang kok tiba-tiba yang menjadi akar masalah tentang kepemilikan tanah antara Jakpro dengan Dispora?" ujarnya.

Simak juga 'AHY Klaim Hubungan PD-PDIP Baik, Tapi Saling Hargai Posisi Politik':

[Gambas:Video 20detik]



Tawaran ke Rusun Nagrak

Diketahui sebelumnya, Plt Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta Retno Sulistyaningrum menyebutkan belum ada warga Kampung Susun Bayam yang mau menghuni Rusunawa Nagrak. Dia mengatakan Pemprov DKI sudah menawarkan warga untuk pindah ke Rusun Nagrak.

"Sampai hari ini warganya terkonfirmasi belum ada yang menempati Rusun Nagrak. Tapi, sudah ditawarkan," kata Retno kepada wartawan, Jumat (14/7).

Dia mengatakan Rusun Nagrak menjadi alternatif agar warga Kampung Susun Bayam bisa tinggal di hunian dengan biaya sewa terjangkau. Retno mengaku pihaknya tak bisa memaksa jika warga menolak.

Sebelumnya, Retno mengatakan proses pemindahan ada di tangan warga. Dia mengatakan Pemprov DKI saat ini cuma memiliki Rusun Nagrak yang siap menampung warga dari Kampung Susun Bayam.

"Terserah mau kapan. Pokoknya unitnya sudah siap, tinggal warganya kapan mau, ini sudah kita fasilitasi," ujar Retno di kantor DPRD DKI, Jakarta Pusat, Selasa (11/7).

"Ya harus (mau) ini. Kita punyanya Nagrak. Ya jangan nolak ya," sambungnya.

Polemik terkait Kampung Susun Bayam yang berada di dekat JIS, Jakarta Utara, ini tak kunjung usai. Warga yang menyatakan dirinya berhak menghuni belum juga diberi kunci unit oleh JakPro.

Pihak JakPro mengaku belum bisa menyerahkan unit ke warga karena masalah legalitas lahan yang disebut saat ini masih berstatus milik Dispora DKI. JakPro mengaku tak ingin ada masalah di kemudian hari sehingga menunggu proses alih status lahan tuntas.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads