BMKG Jelaskan Penyebab Hujan Ekstrem di Balik Banjir dan Longsor Sumbar

BMKG Jelaskan Penyebab Hujan Ekstrem di Balik Banjir dan Longsor Sumbar

Antara - detikNews
Jumat, 14 Jul 2023 11:53 WIB
Banjir di Kota Padang, Sumatera Barat.
Foto: Banjir di Kota Padang, Sumatera Barat. (Foto Antara)
Padang -

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Minangkabau Padang Pariaman menjelaskan penyebab tingginya intensitas curah hujan di wilayah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Hujan itu terjadi sejak Kamis malam (13/7) hingga Jumat pagi.

"Hujan yang terjadi lebih disebabkan pola gangguan yang dinamakan konvergensi yang memanjang dari Kepulauan Mentawai ke arah Kepulauan Natuna," kata Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Minangkabau Yudha Nugraha di Padang, dilansir Antara, Jumat (14/7/2023).

Konvergensi yang dimaksud ialah daerah pertemuan arus udara yang datang dari arah Samudera Hindia (arah utara dan selatan) yang kemudian berkumpul dan memanjang dari Kepulauan Mentawai hingga ke Kepulauan Natuna.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi, itu yang menyebabkan hujan terjadi di Sumatera bagian tengah," jelas dia.

Yudha mengatakan pola gangguan tersebut memiliki skala yang besar dan disertai durasi yang cukup panjang sehingga mengakibatkan intensitas hujan tergolong tinggi di Provinsi Sumbar.

ADVERTISEMENT

Jika melihat data yang dihimpun, BMKG memperkirakan pola atau puncak curah hujan tersebut diperkirakan terjadi pada hari ini. Akan tetapi, selama dua hingga tiga hari ke depan hujan diperkirakan masih terjadi namun intensitasnya sudah menurun.

Untuk Kota Padang intensitas curah hujan kategori sedang diperkirakan masih akan terus terjadi hingga Jumat pagi pukul 10.00 WIB. Namun, secara umum kumpulan awan yang berada di atas pesisir Sumbar sudah mulai berkurang.

Sementara itu, salah seorang warga Maransi Indah, Dadok Tunggul Hitam, Kota Padang, Doli mengatakan hujan deras sudah mengguyur daerah itu sejak Kamis malam. Bahkan, di beberapa titik saat ini ketinggian air sudah mencapai sekitar satu meter.

Selain itu, sambung dia, arus listrik di sekitar Maransi Indah, Dadok Tunggul Hitam juga padam sejak pukul 07.00 WIB. Warga berharap pemerintah segera melakukan langkah-langkah penyelamatan terutama bagi kelompok rentan seperti lanjut usia (lansia).

Intensitas Hujan di Sumbar Masuk Kategori Ekstrem bisa disimak di halaman selanjutnya.

Simak juga 'Kepala BMKG Beberkan Data Perubahan Iklim yang Kian Mengkhawatirkan':

[Gambas:Video 20detik]




Intensitas Hujan di Sumbar Masuk Kategori Ekstrem

BMKG Stasiun Meteorologi Minangkabau Padang Pariaman mengatakan berdasarkan pengamatan selama 24 jam terakhir kondisi hujan di wilayah Sumbar yang mencapai 258 milimeter per hari masuk kategori ekstrem.

"Pengamatan BMKG intensitas curah hujan di Sumatera Barat ini sudah masuk kategori ekstrem atau sudah di atas 150 milimeter per hari," kata Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Minangkabau Yudha Nugraha di Padang, Jumat (14/7/2023).

Kondisi curah hujan terbagi menjadi tiga kategori yaitu rendah (0-100 milimeter), menengah (100-300 milimeter), tinggi (300-500 milimeter), dan sangat tinggi (di atas 500 milimeter).

Kondisi tersebut mengakibatkan banjir di Kota Padang, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Pesisir Selatan, dan Kabupaten Agam. Bahkan, di beberapa titik terjadi bencana longsor, kata dia.

Ia menjelaskan intensitas hujan kategori ekstrem atau di atas 150 milimeter tersebut tidak terjadi di semua daerah di Provinsi Sumbar. Kondisi itu hanya terjadi di Kabupaten Agam, Kabupaten Padang Pariaman, Kota Pariaman, Kota Padang hingga Kabupaten Pesisir Selatan.

Sementara di beberapa daerah lainnya seperti Kota Padang Panjang, Solok dan Kabupaten Pasaman Barat intensitas hujan masih tergolong sedang hingga tinggi, atau masih di bawah 150 milimeter.

"Data yang dihimpun BMKG sebagian besar hujan fokus di Kota Padang, Padang Pariaman dan Pesisir Selatan," ucap dia.

Yudha menjelaskan meskipun Indonesia dalam masa fenomena El Nino, namun secara statistik BMKG menyatakan hujan dengan intensitas tinggi masih memungkinkan terjadi di beberapa titik.

"Secara statistik ada yang kita namakan variasi. Artinya, kondisi cuaca yang lebih spesifik seperti hujan masih mungkin terjadi," ujar dia menjelaskan.

Sebelumnya, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar Rumainur mengatakan tiga daerah yang dilanda banjir dan longsor masing-masing di Kabupaten Agam, Padang Pariaman dan Kota Padang yang mengakibatkan sejumlah rumah rusak dan dua warga belum ditemukan.

Di Kabupaten Padang Pariaman dilaporkan material longsor menimbun badan jalan di Ladang Laweh, Korong Balai Satu Nagari Lubuak Pandan Kecamatan 2x11 Anam Lingkuang. Tanah longsor juga menimpa satu unit rumah dan menimbun jalan pada delapan titik.

Halaman 2 dari 2
(idh/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads