Di Depan Rusia-AS, RI Tegaskan Indo-Pasifik Tak Boleh Jadi Battleground Baru

Di Depan Rusia-AS, RI Tegaskan Indo-Pasifik Tak Boleh Jadi Battleground Baru

Marlinda Oktavia Erwanti - detikNews
Jumat, 14 Jul 2023 11:37 WIB
Menlu Retno dan Menlu ASEAN di EAS
Foto: Menlu Retno dan Menlu ASEAN di EAS (dok Kemlu)
Jakarta -

Pertemuan ke-13 Menteri Luar Negeri (Menlu) East Asia Summit (EAS) digelar hari ini. Dalam pertemuan ini, Menlu RI Retno Marsudi mengatakan, kawasan Indo-Pasifik tengah berada di titik kritis.

"Kita semua tahu bahwa masyarakat memiliki ekspektasi tinggi terhadap EAS sebagai satu-satunya forum yang melibatkan semua negara kunci di Indo-Pasifik. Ini bukan waktunya, saya ulangi, tidak ada waktu untuk tindakan yang tidak jelas," kata Retno dalam pidato pembukaannya di Hotel Shangri-La, Jakarta, Jumat (14/7/2023).

"Saya tidak akan menahan apa yang saya sampaikan hari ini. Indo-Pasifik berada pada titik kritis. Wilayah kita akan menjadi kontributor terbesar pertumbuhan global selama 30 tahun ke depan," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Retno menuturkan, Indo-Pasifik adalah rumah bagi 60 persen populasi dunia. Namun, menurutnya setiap hari terjadi perkembangan kritis dalam hal teknologi, medis, dan energi terbarukan.

"Namun kami masih sangat jauh dari memastikan lingkungan yang kondusif untuk membuka potensi penuh wilayah kami. Ketidakpercayaan dan ketidakpastian tetap ada," ujar Retno.

ADVERTISEMENT

Retno mengatakan ada yang mengatakan bahwa Indo-Pasifik sedang mengalami gejala "a Cold War in Hot Places" atau Perang Dingin di Tempat Panas. Dia pun menegaskan bahwa Indo-Pasifik tidak boleh menjadi battleground atau medan pertempuran baru.

"Ada yang mengatakan Indo-Pasifik sedang mengalami gejala "Perang Dingin di Tempat Panas". Indo-Pasifik tidak boleh menjadi medan pertempuran lainnya. Wilayah kami harus tetap stabil, dan kami berniat untuk tetap seperti itu. Indo-Pasifik tidak hanya harus menjadi kontributor pertumbuhan, tetapi juga kontributor bersih untuk perdamaian yang memproyeksikan paradigma kolaborasi kami ke wilayah lain," tutur dia.

Karena itu, Retno meminta negara-negara yang tergabung dalam East Asia Summit untuk berkontribusi terhadap keinginan kita bersama: Indo-Pasifik sebagai kawasan yang damai, stabil, dan inklusif.

Dia meminta para menlu untuk membayangkan bahwa EAS adalah kereta api yang tidak menghalangi jalan satu sama lain dan bekerja bahu-membahu untuk membangun jembatan, menanamkan kepercayaan diri, dan menempa arsitektur regional yang inklusif.

"Kita semua memiliki perbedaan, tetapi terserah kita untuk menggunakan perbedaan ini sebagai kekuatan pemisah atau mengubahnya menjadi kekuatan yang memperkaya upaya kolektif kita," papar dia.

Retno pun berharap hari ini para menlu dapat menerapkan semangat "Unity in Diversity" dalam diskusi. Dia meminta para menlu untuk mendengarkan kekhawatiran orang lain, jujur, tanpa prasangka dan niat buruk.

"Bapak pendiri kami membayangkan konsep 'kesatuan dalam keragaman'. Suatu gagasan bahwa dari perbedaan kita dapat menciptakan keharmonisan dan menetapkan kesamaan
Jadwal acara," pungkas Retno.

Sebagai informasi, negara-negara peserta EAS, yaitu negara-negara ASEAN, Australia, China, India, Jepang, Republik Korea dan Selandia Baru. Amerika Serikat dan Federasi Rusia. Selain itu, ada juga Timor Leste yang baru bergabung tahun ini.

Para Menlu negara-negara tersebut juga hadir di pertemuan hari ini, seperti Menlu Rusia Sergey Lavrov dan Menlu AS Anthony Blinken. Sementara Menlu China diwakili oleh Direktur PRC dari Kantor Pusat Luar Negeri PKC Wang Yi. Sedangkan untuk ASEAN, Pemerintahan Myanmar tidak diundang dalam pertemuan ini.

Simak juga 'Menlu Retno Sambut Arab Saudi yang Jadi Sahabat ke-51 ASEAN':

[Gambas:Video 20detik]



(mae/zap)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads