ASEAN-China Sepakat Percepat Negosiasi Kode Etik di Laut China Selatan

ASEAN-China Sepakat Percepat Negosiasi Kode Etik di Laut China Selatan

Marlinda Oktavia Erwanti - detikNews
Kamis, 13 Jul 2023 15:44 WIB
Menlu RI Retno Marsudi dan Direktur Urusan Luar Negeri Komite Pusat Partai Komunis Tiongkok, Wang Yi Wang Yi bersama-sama memimpin jalannya pertemuan di Hotel Shangri-la, Jakarta, Kamis (13/7/2023).
Foto: Menlu RI Retno Marsudi dan Direktur Urusan Luar Negeri Komite Pusat Partai Komunis Tiongkok, Wang Yi Wang Yi bersama-sama memimpin jalannya pertemuan di Hotel Shangri-la, Jakarta, Kamis (13/7/2023). (Marlinda/detikcom)
Jakarta -

Perserikatan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) melakukan pertemuan bilateral dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) atau China. Dalam pertemuan itu, ASEAN dan China menyepakati Panduan (Guidelines) untuk mempercepat perundingan Kode Etik (Code of Conduct) di Laut Tiongkok Selatan (LTS) atau Laut China Selatan.

Menlu RI Retno Marsudi dan Direktur Urusan Luar Negeri Komite Pusat Partai Komunis Tiongkok, Wang Yi Wang Yi bersama-sama memimpin jalannya pertemuan di Hotel Shangri-la, Jakarta, Kamis (13/7/2023).

Dalam sambutan pembukaan, Retno menyampaikan bahwa China adalah mitra penting ASEAN dalam menjaga perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik selama lebih dari tiga dekade.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara ekonomi, kata Retno, China adalah mitra dagang terbesar ASEAN. Begitu juga sebaliknya, ASEAN adalah mitra dagang terbesar RRT. Retno menuturkan, perdagangan keduanya mencapai USD 975 miliar, di mana China juga menjadi sumber investasi asing terbesar keempat bagi ASEAN dengan nilai USD 13,8 miliar di tahun 2021.

"Kemitraan kita semakin penting di tengah tantangan yang semakin meningkat," kata Retno.

ADVERTISEMENT

Sebagai informasi, tahun ini hubungan kedua China dan ASEAN menorehkan sejarah penting, yaitu penyelesaian Panduan untuk mempercepat perundingan negosiasi COC yang efektif dan substantif, penyelesaian pembacaan kedua atas draf tunggal perundingan COC, serta peringatan 20 tahun aksesi RRT atas Traktat Persahabatan dan Kerja Sama (TAC).

"Capaian ini harus terus membangun momentum positif untuk mempererat kemitraan yang memajukan paradigma inklusivitas dan keterbukaan, menghormati hukum internasional termasuk UNCLOS 1982, dan mendorong kebiasaan dialog dan kolaborasi," ujar Retno.

Retno meminta ASEAN dan China bekerja keras untuk memperkokoh kemitraan tersebut. China dimintanya menjadi mitra terpercaya ASEAN dalam merawat arsitektur kawasan yang terbuka dan inklusif.

"Hanya dengan begitu kita bisa mencapai kerja sama yang win-win demi terciptanya perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran bersama di Indo-Pasifik," kata Retno.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Saksikan juga 'Menlu Retno Sambut Arab Saudi yang Jadi Sahabat ke-51 ASEAN':

[Gambas:Video 20detik]



Dalam pertemuan itu, Retno juga minta dukungan RRT terhadap implementasi konkret ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP), termasuk rencana penyelenggaraan ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF) bulan September mendatang.

Sebagai Ketua, Retno juga membacakan pernyataan bersama ASEAN. Hal-hal yang diangkat dalam pernyataan bersama antara lain: pentingnya kepatuhan terhadap TAC, adopsi Panduan percepatan perundingan COC, dukungan terhadap implementasi AOIP, kerja sama ekonomi, penguatan resiliensi kesehatan, dan people-to-people contact.

Sementara itu, China menyampaikan dukungan terhadap TAC dan sentralitas ASEAN dalam pembangunan arsitektur kawasan inklusif. China juga mengangkat sejumlah area kerja sama prioritas, seperti pertanian, pengembangan kendaraan listrik, ekonomi biru, dan people-to-people contacts.

Pertemuan mendorong peningkatan kerja sama ekonomi ASEAN-RRT, termasuk penyelesaian negosiasi Free Trade Agreement (FTA) 3.0, untuk memperkuat hubungan dagang dan rantai pasok kawasan. Pertemuan juga menekankan pentingnya revitalisasi konektivitas pasca-pandemi, termasuk realisasi komitmen RRT dalam pembangunan infrastruktur kawasan.

Selain itu, pertemuan mendorong kerja sama penanganan perubahan iklim, termasuk untuk memastikan ketahanan pangan kawasan, serta pengembangan energi baru dan terbarukan, dan menyambut baik kemajuan dalam proses negosiasi terkait Laut Tiongkok Selatan (LTS).

Halaman 2 dari 2
(mae/aud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads