7 Fakta Pungutan Infak di SMKN 1 Sale Rembang Berujung Kepsek Dicopot

Tim detikJateng - detikNews
Kamis, 13 Jul 2023 15:36 WIB
Lokasi pembangunan musala di SMKN 1 Sale Rembang (Foto: dok. Kepala SMKN 1 Sale Rembang)
Jakarta -

Kasus dugaan adanya pungutan infak di SMKN 1 Sale Rembang mencuat berujung kepala sekolah (kepsek) dicopot. Disebutkan bahwa infak digunakan untuk pembangunan musala. Kabar itu membuat Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo geram.

Dinas Pendidikan hingga Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng pun turun tangan menindaklanjuti kasus tersebut. Simak fakta-faktanya yang dirangkum detikcom, Kamis (13/7/2023) berikut ini:

1. Pungutan Infak Untuk Pembangunan Musala

Dilansir detikJateng, Kepala SMKN 1 Sale Rembang, Widodo, menyebut pungutan infak atau disebutnya iuran itu merupakan inisiatif dan atas usulan dari pihak komite. Nantinya uang itu akan digunakan untuk membangun gedung musala sekolahan.

"Itu kan untuk pembangunan musala kita kan jumlah siswanya 550-an belum punya musala sama sekali untuk sarana ibadah. Karena mau praktik salat kesulitan, kemarin komite menawarkan ke wali murid dan disepakati, dan itu pun bagi yang tidak mampu tidak ditarik, tidak diwajibkan. Jadi bukan uang gedung, cuma dulu orang itu tahunya kan uang gedung," jelas Widodo saat dihubungi detikJateng, Selasa (11/7/2023).

2. Penarikan Iuran Berlangsung pada Tahun 2022

Widodo menyebut iuran tersebut berlangsung pada tahun 2022 lalu. Selain menarik iuran kepada siswa, pihaknya juga mengajukan bantuan kepada pihak Badan Amil Zakat Nasional atau BAZNAS. Dia memastikan tak ada ketentuan penarikan uang, namun rata-rata menyumbang Rp 300 ribu.

"Itu (iuran) tahun kemarin, hanya sekali tahun kemarin 2022, dan ini musalanya belum jadi karena dengan melihat kemampuan wali murid yang tidak kita paksakan. Kemarin sekolah juga inisiatif mengajukan ke BAZNAS, dapat Rp 50-an juta dan sampai detik ini dibantu dengan teman-teman tambang (perusahaan tambang), material itu juga banyak. Tapi sampai sekarang ini (musala) masih belum jadi," beber Widodo.

3. Kepsek Klarifikasi Rincian Pengumpulan Dana

Lebih lanjut, Widodo menjelaskan, dari iuran tersebut sudah terkumpul Rp 130-an juta. Sedangkan biaya untuk membangun gedung musala, kata Widodo diperkirakan sebesar Rp 260 juta sehingga masih ada kekurangan sekitar Rp 100 juta.

"Tidak ada ketentuan (penarikan iuran). Itu pun Rp 300 ribu, kisaran. Terkumpul Rp 130-an juta dan itu pun yang mengelola Komite semua, sekolah nggak ikut cawe-cawe. Itu (iuran) tahun kemarin, hanya sekali tahun kemarin 2022, dan ini musalanya belum jadi. RAB total biayanya Rp 260 jutaan. Kalau kekurangannya sesuai RAB Rp 60 jutaan, itu baru atapnya. Kalau plus keramik dan jendela tambah Rp 40 jutaan lagi, total Rp 100-an juta," jelas Widodo.

4. Ganjar Geram soal Pungutan Infak di SMKN 1 Sale

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo kaget dan geram setelah mendengar pengakuan siswi SMKN 1 Sale tentang adanya pungutan di sekolahnya dengan dalih infak pembangunan musala. Momen itu terjadi saat acara seminar di Pendopo Kabupaten Rembang, Senin (10/7/2023).

Ganjar juga menyampaikan kasus tersebut sudah diurus oleh Dinas Pendidikan. "Nggak boleh lagi, (sudah ketemu kepsek) sudah diurus dinasnya. Sanksi nanti diurus sama Dinas Pendidikan, ya," kata Ganjar di RSU dr. Moewardi, Solo, Selasa (11/7/2023).

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya

Saksikan Video 'Cerita Ganjar soal Pungli Berkedok Infaq di Sekolah':






(wia/imk)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork