.webp)
Progres pembangunan jembatan penyeberangan multiguna (JPM) Dukuh Atas mencapai 88%. Jembatan megah seluas 4.500 meter persegi itu bakal menghubungkan 5 moda transportasi, mulai MRT, LRT, Transjakarta, kereta bandara hingga KRL.
"Lima titik moda transportasi dimungkinkan orang untuk crossing satu sama lain dengan aksesbilitas yang dibangun di JPM," kata Direktur Utama PT Integrasi Transit Jakarta (ITJ) Yulham Ferdiansyah dalam kelas MFP III di Simpang Temu Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Rabu (12/7/2023) sore.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekadar informasi, PT ITJ merupakan anak perusahaan PT MRT Jakarta bersama PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) yang bertugas mengelola kawasan berorientasi transit (KBT) atau transit oriented development (TOD), termasuk JPM Dukuh Atas.
Adapun pembangunan konstruksi JPM Dukuh Atas ditargetkan rampung pada akhir Juli mendatang. Sehingga, diharapkan bisa diresmikan pada 18 Agustus mendatang bersamaan dengan LRT Jabodebek.
"Ditargetkan 31 Juli proses konstruksinya akan selesai dan menyelesaikan juga tahap sertifikat laik operasi (SLO) sehingga bisa mengejar peresmian tanggal 18 Agustus oleh Pak Presiden," jelasnya.
 Foto: Proses Pembangunan JPM Dukuh Atas 80% (Aliya/detikcom) |
Adapun kelima moda transportasi yang tersambung dengan JPM Dukuh Atas meliputi Stasiun LRT Jabodebek Dukuh Atas, Stasiun KRL Sudirman, Stasiun MRT Dukuh Atas, Stasiun KRL dan KA Bandara BNI City serta Halte TransJakarta Dukuh Atas. Selain menghubungkan berbagai mode transportasi, JPM ini bakal dilengkapi oleh area toko retail hingga exibition.
"Seamless tidak ada gap. Jadi betul-betul orang kalau misalnya dari Bekasi atau Cibubur, dia akan masuk ke titik ultimate stationnya disini di Duku Atas, dia bisa tersambung dan turun ke bawah menggunakan TransJ karena ada halte TransJ Dukuh Atas 2 di situ," terangnya.
Tak Pakai APBD, Nilai Investasi Rp 100,4 M
Nilai investasi untuk JPM yang memiliki 3 lantai tersebut mencapai Rp 100,4 miliar. Ferdi memastikan pembangunan fasilitas publik itu menerapkan creative financing.
"PT KAI dan MRT menugaskan pembangunan JPM Dukuh Atas ini untuk penyediaan infrastruktur publik tanpa APN dan APBD. Kemudian penugasan ini jatuh ke MITJ lalu MITJ melakukan visioning dan planning sebagai project owner. Kemudian menunjuk kerjasama operasi untuk fundraising atas investment yang dibutuhkan dalam proyek ini. Nilai investment kurang lebih Rp 100,4 (miliar) atas zona 1, 2 dan 3," ucapnya.
 Foto: Proses Pembangunan JPM Dukuh Atas 80% (Aliya/detikcom) |
detikcom mencoba mengunjungi lokasi proyek JPM Dukuh Atas yang berlokasi di Jalan Galunggung pada Rabu (12/7/2023) sore. Sebagai gambaran, JPM Dukuh atas ini memiliki 3 zona. Zona pertama merupakan area mix used yang menghubungkan Stasiun LRT Jabodebek serta dilengkapi dengan area retail dan exsibisi.
Sementara zona kedua merupakan area penyeberangan di sepanjang sungai Kanal Banjir Barat (KBB) menuju zona ketiga. Terakhir, zona ketiga akan menghubungkan Stasiun KRL Sudirman.
Dengan menggunakan APD lengkap, detikcom bersama rombongan PT MRT Jakarta menyusuri satu per satu lantai di zona 1. Para perkerja tampak sibuk mengerjakan tahapan konstruksi JPM.
Area tersebut dilengkapi oleh eskalator yang terletak di lantai dasar. Hanya saja eskalator masih dibangun sehingga belum bisa difungsikan. Sehingga, para visitor baru bisa mengakses proyek melalui ramp yang lokasinya tak jauh dari eskalator.
Area dalam JPM dilengkapi dengan jendela besar sehingga pencahayaannya terbilang cukup. Di lantai 3 pada zona 1 dilengkapi dengan gateway yang tersambung dengan Stasiun LRT Dukuh Atas.
Simak Video 'Serba-serbi Uji Coba LRT Jabodebek: Bocoran Tarif dan Harapan Menhub':
