Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Tanah Abang, Kamaruddin Manday, merespons rencana revitalisasi Blok G Pasar Tanah Abang. Mandai mengatakan proses revitalisasi sudah direncanakan sejak 2019, namun belum terlaksana.
"Jadi 2019 pedagang yang masih aktif diregister semua. Dari 1.600 pedagang, dapat 800-an diregister. Rencana mau dibangun penampungan (semasa proses pembangunan) di depan," kata Kamaruddin di Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (10/7/2023).
Kamaruddin mengatakan para pedagang sudah membayar seluruh tunggakan iuran ketika proses pendataan rencana revitalisasi. Pedagang, menurut dia, dijanjikan akan disiapkan tempat penampungan sementara (TPS) semasa proses revitalisasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"2019 registrasi, tunggakan semua dibayar. Ada 2 sampai 5 tahun dibayar lunas, dengan kita dibangun TPS. Nyatanya 2020 enggak ada. 2021 juga nggak ada. Malah 2022 disuruh registrasi lagi dan dituntut iuran pasar dibayar. Pasar mati gini," kata Kamaruddin.
Kamaruddin meminta proses revitalisasi bisa benar-benar dilaksanakan. Menurutnya, kondisi pasar sudah tidak layak.
"Kita minta ini dibongkar secepatnya. Kita minta PD Pasar Jaya bangun TPS. Jangan ada register lagi. Ya emang mau dibangun lagi PD Pasar Jaya aja yang ngomong, kita nggak tahu. Ngomong ada revitalisasi. Tapi 2019 aja mau dibangun (TPS) nggak ada. Asumsi dana Rp 32 M (untuk TPS), mana? nggak ada, zonk. Janji ada, tapi belum ada (bukti)," ujar Kamaruddin.
"Dulu ramai ini jauh sebelum pandemi. Waktu diresmikan Pak Jokowi, Bank DKI aja ada. Jualan macam-macam. Ini lah persoalan, tempat jualan terlalu kecil. Ini sempat rame, ini juga baru dibersihin sebelumnya sampah banyak banget. Sekarang udah nggak ada penghuninya. Jadi perhatian PD itu nggak ada ke pedagang," sambungnya.
Simak video 'Blok G Tanah Abang: Dulu 'Jaya' Kini Diduga Jadi Tempat Nyabu':
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.