Layanan penyeberangan di Pelabuhan Lembar, Lombok Barat menuju Pelabuhan Padangbai Karangasem Bali ditutup sementara pada hari ini mulai pukul 09.00 WITA. Penutupan dilakukan demi keselamatan dan keamanan para penumpang karena adanya cuaca buruk.
General Manager PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Lembar Ardhi Ekapaty menyampaikan penutupan sementara Pelabuhan Lembar sesuai dengan penetapan Surat Edaran Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Padangbai.
"Layanan dan operasional penyeberangan ditutup sementara, Belum dapat dipastikan kapan dibuka kembali," kata Ardhi dalam keterangan tertulis, Jumat (7/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ardhi mengatakan keselamatan dan keamanan seluruh pengguna jasa adalah prioritas utama, sehingga ASDP mematuhi kebijakan regulator terkait penutupan sementara layanan penyeberangan.
Berdasarkan info prakiraan cuaca pelabuhan Lembar yang dikeluarkan oleh BMKG pada pukul 06.00 WIB, berlaku hingga pukul 19.00 WIB, kondisi cuaca di pelabuhan hujan sedang dengan kecepatan angin 6-20 knot, gelombang laut sedang dan ketinggian 1,25 - 2,5 meter dan jarak pandang sejauh 6 km.
Adapun prakiraan cuaca pelabuhan hari ini pukul 19.00 WIB hingga 8 Juli 2023 pukul 07.00 WIB, cuaca hujan ringan dengan kecepatan angin 4-15 knot. Dilaporkan gelombang laut sedang dengan ketinggian 1,25 - 2,5 meter dan jarak pandang sejauh 6 km.
Dalam situsnya BMKG menyampaikan untuk mewaspadai potensi peningkatan kecepatan angin dan ketinggian gelombang laut mencapai 2.0 meter atau lebih di Laut Bali, Selat Bali, Selat Lombok, Selat Badung, Selat Alas, Perairan Selatan Bali - NTB dan Samudera Hindia Selatan Bali - NTB.
Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Padangbai Sentot Ismudiyanto Kuncoro mengungkapkan bahwa pelayaran dan layanan penyeberangan tidak dapat dilakukan dari Lombok ke Bali atau sebaliknya menyusul kondisi hujan deras disertai angin kencang dan gelombang tinggi.
"Penyeberangan kami tunda untuk sementara waktu demi keselamatan dan keamanan. Karena hembusan angin mencapai 18-25 knots dan ketinggian gelombang mencapai 1-2,5 meter," kata Sentot.
Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin mengatakan ASDP terus memonitor perkembangan cuaca dan gelombang tinggi yang disampaikan dan berkoordinasi intensif khususnya dengan BMKG, kepolisian/TNI, dan otoritas pelabuhan setiap kali sebelum kapal ferry melakukan pelayaran agar perjalanan aman dan lancar sampai tujuan.
Sementara itu manajemen secara aktif dan berkelanjutan menyampaikan informasi kepada pengguna jasa jika terdapat keterlambatan pelayanan yang timbul dikarenakan cuaca ekstrim.
"Kami berharap pengguna jasa dapat memahami terkait kondisi cuaca ekstrim yang berdampak pada layanan penyeberangan saat ini, dimana demi keselamatan bersama maka dilakukan penundaan perjalanan sampai kondisi aman untuk berlayar. Kami juga mengimbau agar pengguna jasa memastikan stamina kesehatan dan kendaraan yang digunakan dalam kondisi prima," tutur Shelvy.
Lihat juga Video 'Peringatan Level Panas Ekstrem di Beijing Meningkat':