Pemkot Jakarta Selatan menggelar rapat koordinasi (rakor) membahas pencemaran lingkungan dari peternakan sapi di Kelurahan Cikoko, Kecamatan Pancoran. Rapat dihadiri oleh beberapa dinas terkait, termasuk Burhan, pemilik peternakan.
Rakor digelar di ruang rapat Gelatik I, Jalan Prapanca Raya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (7/7/2023). Rapat digelar pukul 14.00 WIB secara tertutup. Rapat dipimpin oleh Wali Kota Jaksel Munjirin.
Terlihat beberapa dinas terkait, seperti Kelurahan Cikoko, Kecamatan Pancoran, Darmajaya, Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI, Suku Dinas Lingkungan Hidup DKI, serta perwakilan Kementerian Kesehatan, telah hadir dalam rapat ini.
Sebelumnya, warga pelapor masalah pencemaran lingkungan di Kelurahan Cikoko, Kecamatan Pancoran, diundang rapat ke Kantor Wali Kota Jakarta Selatan. Rapat itu bakal membahas penanganan masalah limbah kotoran sapi yang mencemari lingkungan permukiman setempat. Hasan Alhabsy selaku warga pelapor pencemaran lingkungan hadir sedikit terlambat karena terlebih dahulu harus ke rumah sakit lantaran istrinya tengah hamil dan dinyatakannya sempat terdampak pencemaran kotoran sapi itu.
Hasan sebelumnya mengabarkan soal rapat ini. "Nanti bakal ada rapat koordinasi dengan seluruh dinas," kata Hasan Alhabsy kepada detikcom, Kamis (6/7).
Selain dua pihak tersebut, surat undangan tersebut ditujukan untuk banyak pihak, mulai Kementerian Hukum dan HAM RI up Kepala Kantor Wilayah DKI hingga Direktur Utama Perumda Darmajaya.
Lantas akankah solusi ditemukan?
Belum jelas betul solusi apa yang bakal ditemukan lewat rapat ini. Namun, yang jelas, pihak Dinas KPKP DKI Jakarta telah menakar solusi berupa pembuatan sistem biogas untuk mengolah limbah kotoran sapi dari peternakan di Cikoko, Pancoran, itu.
"Ada (wacana) biogas. Itu yang kemungkinan dibuat dan sekarang lagi dikaji," kata Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Selatan Hasudungan A Sidabalok kepada detikcom, Kamis (6/7).
(dnu/dnu)