Dampingi Istri Berobat Kanker, ASN di Sulbar: Bersyukur Jadi Peserta JKN

Dampingi Istri Berobat Kanker, ASN di Sulbar: Bersyukur Jadi Peserta JKN

Erika Dyah Fitriani - detikNews
Kamis, 06 Jul 2023 17:49 WIB
Peserta JKN
Foto: BPJS Kesehatan
Jakarta -

Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov Sulawesi Barat, Armin (46) mengaku bersyukur menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari BPJS Kesehatan. Pasalnya, program ini membantu istrinya menjalani pengobatan kanker payudara yang diderita.

"Saya sangat bersyukur menjadi peserta JKN. Kalau tidak ada program dari BPJS Kesehatan ini tentu biaya pengobatan menjadi beban pikiran. Alhamdulillah saat ini saya tidak perlu memikirkan biaya terlebih akan menjalani kemoterapi," ungkap Armin dalam keterangan tertulis, Kamis (6/7/2023).

Usai mendampingi istri menjalani operasi pengangkatan tumor payudara di RS Provinsi Sulawesi Barat, Armin bercerita dirinya tidak menyangka sang istri menderita tumor ganas yang sudah menyebar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagaimana diketahui, tumor payudara adalah benjolan yang terbentuk secara abnormal pada jaringan payudara. Tumor payudara dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu tumor jinak dan tumor ganas.

"Saya mengira tumor biasa, tetapi setelah dicek ternyata tumor ganas yang biasa disebut kanker payudara sehingga dokter menyarankan untuk segera diangkat atau dioperasi," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Armin pun memutuskan membawa sang istri berobat ke rumah sakit. Berdasarkan info dari dokter, ia menjelaskan istrinya harus menjalani sejumlah rangkaian perawatan hingga akhirnya dilakukan operasi.

"Namun karena kondisi istri saya saat itu terus menurun, akhirnya dilakukan operasi untuk melakukan pengangkatan tumor ganas itu," kata Armin.

Ia mengaku tak ragu mengambil keputusan untuk operasi karena telah terdaftar pada Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebagai Pekerja Penerima Upah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Provinsi Sulawesi Barat. Ia pun yakin pengobatan melalui Program JKN ini akan memberikan kesembuhan kepada istrinya.

"Karena saya sudah memiliki jaminan BPJS Kesehatan dari kantor saya, maka saya yakin dapat ditanggung hingga sembuh," lanjut Armin.

Armin bersyukur kondisi istrinya berangsur-angsur membaik pascaoperasi. Menurutnya, jika pengobatan sang istri tidak dijamin Program JKN, perekonomian keluarganya bisa terganggu.

"Saya bersyukur sudah terdaftar dalam Program JKN, karena dengan begitu operasi istri saya dapat dijamin tanpa adanya iur biaya," ucapnya.

Meski kondisi istrinya terus membaik, Armin berharap sang istri terus mendapatkan jaminan pembiayaan dari Program JKN hingga pengobatan selesai. Setelah menjalani operasi, kata Armin, sang istri harus menjalani kemoterapi secara bertahap yang juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

"Saat ini istri saya sudah memasuki hari ketiga. Selama dirawat, istri saya hanya menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) sudah bisa dilayani," jelasnya.

"Pelayanan yang kami terima pun sangat memuaskan. Obat-obatan yang diterima semuanya pun telah ditanggung oleh BPJS Kesehatan sehingga kami tidak mengeluarkan biaya sepeser pun," imbuhnya.

Lebih lanjut, Armin mengajak warga yang masih sehat untuk menjadi peserta JKN. Sebab menurutnya sakit bisa datang kapan saja, sehingga saat sakit bisa segera menggunakan Program JKN.

Armin pun berharap semakin banyak masyarakat yang menyadari pentingnya memiliki jaminan kesehatan nasional. Selain untuk melindungi diri sendiri, iuran yang dibayarkan juga bermanfaat untuk membantu biaya pengobatan peserta yang membutuhkan.

"Silakan segera daftar bagi yang belum memiliki jaminan dari Program JKN. Banyak yang mengandalkan BPJS Kesehatan untuk berobat. Harapan saya program itu tetap berlanjut dan terus memberikan kemudahan pelayanan berobat bagi yang membutuhkan," pungkasnya.

(ncm/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads