Badan Nasional Penanggulangan Teror (BNPT) bekerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) melakukan mitigasi polemik di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun. Pendidikan santri dipastikan tetap berjalan.
"Proses mitigasi ini akan dipimpin langsung oleh Kementerian Agama di bawah koordinasi BNPT," ujar Kepala BNPT Komjen Rycko Amelza Dahniel di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Rabu (5/7/2023).
Rycko pun mengatakan Kemenag juga akan melakukan tindakan administrasi terhadap Ponpes Al-Zaytun. Meski begitu, kata Rycko, proses pendidikan di ponpes tersebut tetap berjalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sehingga Kementerian Agama pun akan melakukan tindakan administrasi terhadap pondok pendidikan di Al-Zaytun dan mitigasi terhadap, pertama, kurikulumnya, kemudian yang kedua kepada para guru, para ustaznya, dan ketiga kepada para santri," ucapnya.
"Intinya, proses pendidikan masih berjalan," tambah dia.
Rycko menjelaskan semua itu membutuhkan proses yang panjang. Selain itu, dirinya mengungkit pesan Menko Polhukam Mahfud Md, yang meminta agar mitigasi itu tidak mengganggu proses belajar.
"Ini proses panjang. Saat ini, semua sudah mulai berjalan. Kita ikuti sekarang prosesnya," tuturnya.
Sebagai informasi, Ponpes Al-Zaytun menjadi sorotan karena isu dugaan penodaan agama. Bahkan beredar kabar ada dugaan tindak pidana oleh perseorangan di Ponpes Al-Zaytun.
Ponpes ini dipimpin oleh Panji Gumilang. Deret kontroversi di Ponpes Al-Zaytun pun membuat sejumlah pihak mendesak agar ponpes tersebut diselidiki. Panji Gumilang sudah diperiksa Bareskrim Polri.
Simak Video 'Al-Zaytun Terafiliasi NII, BNPT: Itu Sejarah, Kita Tak Bisa Menghukum':