Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) mengapresiasi Polri, yang berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia, mencapai 76,4 persen. Dia berharap Polri konsisten bersikap humanis kepada masyarakat.
"Hasil survei tersebut menunjukkan tren kepercayaan publik terhadap Polri berangsur-angsur kembali pulih. Bagaimana tidak, pada tahun sebelumnya tingkat kepercayaan terhadap Polri cukup rendah akibat banyak kasus yang melibatkan anggota Polri. Untuk itu, Polri harus terus didukung dan diawasi untuk menegakkan hukum dengan baik dan seadil-adilnya," kata Ketua LMND Muhammad Asrul dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (5/7/2023).
Selain humanis, Asrul menuturkan polri juga harus mengedepankan langkah persuasif dalam pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Dengan demikian, Asrul yakin masyarakat akan merasa terlindungi dan aman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Polri harus hadir dengan cara-cara yang lebih humanis kepada rakyat sehingga rakyat merasa menjadi bagian dari Polri, merasa aman dan terlindungi. Sebab, masih banyak di daerah-daerah muncul arogansi dari oknum-oknum polisi yang justru membawa citra buruk bagi kepolisian," ungkap Asrul.
Asrul kemudian menuturkan para personel Polri sudah seharusnya mencitrakan diri sebagai sahabat yang senantiasa membantu masyarakat. Sebab, sambungnya, masih banyak kritik terhadap Polri yang dianggap tidak profesional.
"Polri selama ini dianggap tidak profesional dalam bertugas. Misalnya, anggota Polri dianggap lebih berpihak kepada orang berduit, atau tameng atau alat bagi pengusaha untuk merepresi masyarakat kecil. Oleh sebab itu, ini harus menjadi perhatian dan perbaikan ke depannya sehingga Polri hadir sebagai pemberi keadilan dan pelindung untuk semua masyarakat," jelas Asrul.
Selain itu, Asrul mendorong perbaikan dan reformasi birokrasi dalam institusi kepolisan terus berjalan.
Indikator Politik Indonesia sebelumnya merilis survei tingkat kepercayaan terhadap lembaga penegak hukum. Hasilnya, tingkat kepercayaan publik ke Polri meningkat menjadi 76,4%.
Survei ini digelar pada 20-24 Juni 2023 terhadap 1.220 responden. Survei dilakukan dengan cara wawancara tatap muka oleh pewawancara yang terlatih.
Pemilihan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling. Adapun margin of error survei +/- 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.
Peneliti utama Indikator Burhanuddin Muhtadi mengungkap tren kepercayaan terhadap Polri meningkat. Burhanuddin menyebut kurang dari setahun Polri berhasil memulihkan citranya.
"Kepolisian juga mulai pulih, jadi yang percaya terhadap polisi di bulan Juni 2023 itu sudah mencapai 76,4% yang mengatakan sangat percaya 10,8% kita gabung dengan mengatakan cukup percaya," kata Burhanuddin saat konferensi pers virtual, Minggu (2/7).
Simak Video 'Survei Indikator: Tingkat Kepercayaan Terhadap Polri Naik 76,4%':