Polri menjadi lembaga negara dengan tingkat kepercayaan publik 76,4%. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) mencatat tiga poin penting terkait hal tersebut.
"Pertama, PMII mengucapkan selamat HUT Bhayangkara. Semoga Polri terus berperan aktif dalam pembangunan, khususnya dalam penegakan hukum, melindungi masyarakat dan negara," kata Ketua Umum PMII Muhammad Abdullah Syukri kepada wartawan, Selasa (4/7/2023).
PMII lalu mengapresiasi sejumlah hal yang dinilai berhasil Polri tangani. Seperti pemberantasan narkoba, pengamanan agenda internasional, program-program kemanusiaan hingga pengamanan mudik 2023.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kedua, PMII memberikan apresiasi terhadap keberhasilan Polri yang terus mendapatkan kepercayaan publik yang semakin meningkat. Banyak hal yang menjadi faktor seperti penyelesaian kasus narkoba, pengamanan agenda nasional seperti KTT ASEAN, upaya mensukseskan pemilu damai, pendekatan kemanusiaan pada setiap kasus, penangkapan teroris, pembongkaran TPPO, penanganan mudik dan sigap dalam memberikan informasi terkini kepada publik," ungkap Abdullah Syukri.
Catatan terakhir, PMII berpendapat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merupakan sosok responsif dan sigap. Hal tersebut, menurut Abdullah Syukri membawa pengaruh signifikan terhadap perubahan positif di Polri.
"Ketiga, PMII memberikan pujian kepada Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang memiliki kepemimpinan yang kuat serta responsif dan sigap dalam setiap tindakannya. Hal tersebut sangat signifikan setelah pada beberapa waktu sebelumnya Polri kerap mendapatkan kritik. Salut kepada Jenderal Sigit," pungkas dia.
Indikator Politik Indonesia sebelumnya merilis survei tingkat kepercayaan terhadap lembaga penegak hukum. Hasilnya, tingkat kepercayaan publik ke Polri meningkat menjadi 76,4%.
Survei ini digelar pada 20-24 Juni 2023 terhadap 1.220 responden. Survei dilakukan dengan cara wawancara tatap muka oleh pewawancara yang terlatih.
Pemilihan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling. Adapun margin of error survei +/- 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.
Peneliti utama Indikator Burhanuddin Muhtadi mengungkap tren kepercayaan terhadap Polri meningkat. Burhanuddin menyebut kurang dari setahun Polri berhasil memulihkan citranya.
"Kepolisian juga mulai pulih, jadi yang percaya terhadap polisi di bulan Juni 2023 itu sudah mencapai 76,4% yang mengatakan sangat percaya 10,8% kita gabung dengan mengatakan cukup percaya," kata Burhanuddin saat konferensi pers virtual, Minggu (2/7).
(aud/fjp)