Anggota MPR Harap Merawat Kebinekaan Indonesia Tak Hanya Sekedar Jargon

Anggota MPR Harap Merawat Kebinekaan Indonesia Tak Hanya Sekedar Jargon

Dea Duta Aulia - detikNews
Rabu, 05 Jul 2023 09:21 WIB
Sekretaris Fraksi PKB MPR Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz
Foto: Dok. MPR RI
Jakarta -

Sekretaris Fraksi PKB MPR Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz berharapa merawat keberagaman Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak hanya dijadikan sebagai jargon saja. Namun harus termanifestasikan dalam perbuatan sehari-hari.

Hal tersebut diungkapkannya saat menghadiri acara Forum Komunikasi Publik (FKP) dalam rangka Sarasehan Kehumasan MPR RI, kerja sama MPR dengan Pondok Pesantren As-Shiddiqiyyah di Jembrana, Bali, Senin (3/7/2023).

"Saya kira bagi masyarakat Bali, hal itu sudah bukan masalah lagi atau tak asing lagi. Hari ini, saya melihat jelas betapa toleransi dan saling menghormati sangat kental. Gelar acara ini, selain mengundang masyarakat peserta dari kalangan Muslim, juga mengundang masyarakat peserta dari kalangan Hindu. Sehingga terlihat berbaur menjadi satu untuk membahas soal kenegaraan," ujar Neng Eem dalam keterangannya, Rabu (5/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Acara yang mengusung tema 'Merawat Bhinneka Tunggal Ika, Menjunjung Tinggi Keberagaman, Menegakkan NKRI' turut dihadiri Kepala Biro Humas dan Sistem Informasi sekaligus plt Deputi Bidang Administrasi Sekretariat Jenderal MPR RI Siti Fauziah, Kepala Bagian Pemberitaan dan Hubungan Antarlembaga Biro Humas Setjen MPR Indro Gutomo, Pimpinan Pondok Pesantren As-Shiddiqiyyah Kabupaten Jembrana Bali Ja'far Shodiq, Dewan Pembina Relawan Desa Nusantara Surya Nata Putra serta Muhammad Yunus, para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh budaya serta masyarakat sekitar.

Menurutnya, dari sisi komposisi peserta saja, sudah menunjukkan implementasi dari tema ini tanpa harus dibahas lagi. Seperti diketahui masyarakat Muslim di Jembrana itu kurang lebih 32%, kemudian yang non Muslim dan lainnya selain Hindu itu masih di bawahnya.

ADVERTISEMENT

"Mayoritas di sini Hindu. Tapi, kalau bicara tentang pluralitas, bicara tentang NKRI, bicara tentang Bhinneka Tunggal Ika, bicara tentang menjunjung tinggi keberagaman, di sini sudah teraplikasikan dengan baik dalam kehidupan sehari-hari," ungkapnya.

"Sebelum acara, saya sempat berkeliling di jalan dan lapangan. Sempat lari pagi dulu tadi jogging, dan di sini juga sudah banyak simbol-simbol bangsa seperti Pancasila, gambar Pancasila yang begitu besar. Artinya, simbol-simbol keberagaman, simbol-simbol tentang Bhinneka Tunggal Ika, tentang manifestasi dalam pengamalannya tentang sila yang mulai dari kesatu sampai kelima itu, sudah menjadi kehidupan sehari-hari mereka, sudah terwujudkan dalam kehidupan," sambungnya.

Menurutnya, Pancasila sudah terwujud dalam bermasyarakat serta hubungan antar agama. Ia menambahkan simbol-simbol Pancasila seharusnya tidak hanya ada di ruang-ruang formal saja. Namun tempat umum juga harus memiliki simbol Pancasila.

"Jadi, sekali lagi kita semua harus memberi apresiasi besar. Jadi kalau bicara tentang Bali apalagi Jembrana itu saya kira, hal yang seperti itu sudah final, sudah finish, tinggal bagaimana kita menjaga dan memperkuat saja. Dan, saya juga berterima kasih kepada masyarakat Bali terutama mayoritas Hindu, yang telah membuat juga kami di sini mungkin beberapa masyarakat muslim juga nyaman. Saya kira itu harus dijaga terus menerus. Ketika masyarakat minoritas tinggal di tempat mayoritas itu nyaman, saya kira masalah kekerasan, konflik-konflik tentang ras dan lain sebagainya itu tidak akan ada," tutupnya.

Lihat juga Video: BNPT Gelar Parade Nusantara: Cegah Ideologi Tak Cocok dengan Kebhinekaan

[Gambas:Video 20detik]




(akd/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads