Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan.
Tetangga bernama Vino (52) mengungkapkan, Bripka PS (40) ditemukan gantung diri di sebuah rumah kosong di Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Ia mengatakan pihak keluarga sempat mencari PS Ke beberapa tempat, namun tidak ditemukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keluarganya nyariin terus. Tapi nggak ada yang ngeh kalau di sini. Dari ada hajatan dangdut itu udah dicariin terus waktu malam Minggu itu. Mungkin karena dia orang tua makanya nggak lapor polisi," kata Vino kepada detikcom di lokasi, Selasa (4/7/2023).
"Padahal mungkin pas malam Minggu itu sudah bunuh diri di sini ya, cuma memang belom bau, 5 hari ini baru kecium," sambungnya.
Vino mengatakan pedagang di sekitar lokasi sempat mencium bau tidak sedap beberapa hari sebelum Bripka PS ditemukan gantung diri. Namun mereka belum sadar kalau bau tersebut berasal dari mayat PS.
"Kemaren itu sebenernya sudah bau, tapi nggak ada yang sadar. Tukang sate situ juga nyariin dikira bangke tikus. Dia kalau tahu juga nggak bakal jualan dari kemaren," ujarnya.
Sementara itu, ia mengatakan PS ditemukan oleh seorang utusan pemilik rumah kosong yang ingin membersihkan rumah itu.
"Itu yang mau bersih-bersih kebon. Dia mau nengok ke dalam. Kok bau. Terus ngabarin orang-orang. Pas saya ke sini buka pintu, saya bilang 'Mas Andi kok kaya Mas Panji... lah bener Mas Panji," ucapnya.
Vino langsung memanggil Ketua RT yang merupakan ayah kandung dari PS. Saat mengetahui anaknya bunuh diri, Ketua RT itu langsung menangis dan memanggil sanak keluarga yang lain.
"Terus saya panggil Pak RT. Pak RT kan bapaknya, terus Pak RT pas liat ini langsung 'Yah, iya bener nih anak saya' langsung nangis Pak RT-nya. Sudah mau pingsan tadi. Ibunya juga nangis terus. Nggak percaya gitu," tuturnya.
Beberapa kali Coba Bunuh Diri
Vino mengatakan PS sudah beberapa kali mencoba untuk mengakhiri hidupnya. Namun gagal karena berbagai halangan.
"Ini dia coba bunuh diri di rumah udah berapa kali. Orang ke istri saya minta pisau, terus sama istri saya nggak dikasih. Waktu kemaren Lebaran haji, di Cempaka Mas tuh udah mau terjun," katanya.
"Ibu-ibu sini juga udah tahu. Udah mau gantung diri di rumah saudaranya, udah bawa tali, ketahuan bocah nggak jadi. Sudah sering pokoknya semenjak kecelakaan itu," sambungnya.
Vino menjelaskan bahwa sekira lima bulan yang lalu, PS mengalami kecelakaan yang mengakibatkan kakinya harus diamputasi. Selama 5 bulan tersebut, PS harus hidup dengan sebelah kaki dan berjalan menggunakan tongkat.
"Awalnya kecelakaan 5 bulan lalu. Kan jalannya pakai tongkat terus, kakinya patah nggak sembuh-sembuh, mungkin frustrasi atau bagaimana, ya. Dia bunuh diri juga karena udah cape kali ya, sampai badannya kurus," ujarnya.
Ia mengatakan, setelah PS mengalami kecelakaan itu, PS masih sering diantar istrinya untuk laksanakan apel di kantornya. "Masih, orang beberapa kali masih pakai seragam. Cuma apel doang diboncengin istrinya, terus pulang lagi," imbuhnya.
(dek/dek)