Limbah kotoran peternakan sapi di Pancoran mengganggu aktivitas majelis taklim (pengajian) masyarakat setempat. Selain bau menyengat, limbah kotoran sapi bahkan sempat masuk bak air bersih tempat pengajian tersebut.
Hal ini disampaikan oleh Dayat selaku marbut Majelis Taklim Nurul Islam, RT 7 RW 5, Kelurahan Cikoko, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan. detikcom mewawancarai Dayat di sela aktivitas pengajian, di lokasi, Selasa (4/7/2023).
"Dulu, baunya menyengat banget. Kita bisa melihat tahi sapinya," kata Dayat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masjid ini punya saluran air bersih yang disedot lewat pipa paralon dari bawah ke bak penampungan di atas. Mesin pompa air ada di bagian bawah, dekat dengan got yang tercemar kotoran sapi peternakan milik warga setempat bernama Burhan.
"Dulu waktu itu kotoran sapinya masuk ke dalam tangki air," kata Dayat, menceritakan kejadian sebelum pandemi COVID-19.
![]() |
Bagaimana tahi sapi itu bisa masuk ke toren air di atas? Kotoran sapi itu masuk lewat celah masuk mesin pompa air yang terendam luapan air got, saat air got itu meluap.
Untuk mengatasi kondisi ini, dia menyiasatinya dengan memperdalam posisi pipa supaya lebih dalam dibanding got tercemar itu. Cara ini cukup berhasil.
"Kalau nggak begitu, ya masuk (kotoran sapi) ke tangkinya," kata Dayat.
![]() |
Warga jemaah pengajian setempat yang tak mau disebutkan namanya juga mengaku sering mencium bau pada pagi hari saat pengajian. Bau itu mengganggu pengajian. Sebenarnya, komplain terhadap pencemaran lingkungan ini sudah bukan hal baru.
Masalah pencemaran ini telah dikomplain warga setempat bernama Hasan Alhabsy. Dia mengadu ke pihak Kelurahan Cikoko, sampai akhirnya pihak Perumda Paljaya datang mengambil sampel limbah. Belum jelas betul, kira-kira solusi apa yang akan diambil Pemprov DKI Jakarta untuk mengatasi masalah pencemaran lingkungan di sini.
Simak Video 'Kotoran Sapi Cemari Lingkungan di Pancoran, Warga Keluhkan Gatal-gatal':