Menteri Sosial Tri Rismaharini (Risma) menyerahkan bantuan 51 kapal kepada para nelayan di Bangka Belitung (Babel). Total anggaran yang digelontorkan untuk penyediaan kapal berjenis fiber itu senilai Rp 13,23 miliar.
Seluruh kapal dibuat di wilayah tempat nelayan berada. Rinciannya, 15 kapal dibuat di Sungai Liat, 10 unit di Belinyu dan 26 unit di Toboali Bangka Selatan. Dengan mesin berkapasitas 30 HP, kapal dapat dipacu dengan kecepatan maksimal 8 knot.
Kapal ini bisa menampung ikan maksimal 2 ton. Risma mengatakan proses pembuatan kapal didampingi oleh Institut Teknologi Sepuluh November (ITS).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini ada Pak Yoyok, beliau yang membantu saya selama ini. Jadi kalau harga normal kapal Rp 400 juta, tapi saya dibantu Pak Yoyok, ini sudah ke Papua, ke sini, ke NTT, hingga Sikka, bantu warga bisa membuat sendiri kapalnya. Dia pengusaha kapal sebetulnya, tapi mau membantu saya, dia arek Suroboyo, jadi harganya (bisa) 50 persen. Karena itu saya bisa bantu banyak di beberapa daerah," kata Risma dalam seremoni penyerahan kapal di Kampung Natak, Kabupaten Bangka, Bangka Belitung, Selasa (4/7/2023).
Risma berharap bantuan tersebut dapat menyejahterakan kehidupan para nelayan di Bangka Belitung. Dia mengatakan kapal yang diserahkan itu juga dilengkapi oleh sejumlah perlengkapan, mulai dari GPS hingga alat komunikasi.
"Jadi kapal yang ada ini ada GPS-nya. Jadi kalau bapak melaut, kesasar, bapak bisa ditemukan dan dicari. Kemudian kelebihan kapal ini bisa komunikasi dengan sesama maupun di daratan," terangnya.
![]() |
Penerima bantuan kapal ikan ialah kelompok usaha bersama (KUB) Nelayan Setara Kelurahan Sungailiat, KUB Nelayan Tanjung Labu, KUB Belinyu Setara Desa Bintet, dan Kelompok Nelayan Usaha Mandiri Sukses Dusun Sungai Gusung Desa Rias.
Risma berjanji akan menambah fasilitas fish detector di dalam kapal. Fasilitas ini, katanya, berfungsi memancing kedatangan ikan sehingga mempermudah kerja nelayan.
"Ini nanti saya bantu, sekarang masih dibuatkan. Jadi nanti para nelayan tahu dia akan ada alat yang mengundang ikan buat datang. Jadi di bapak ibu akan tahu ikan itu akan datang, menuju ke tempat itu. Sekarang lagi dibikinkan. Saya lagi pesan, kemarin ada penemuan mahasiswa Institut Telkom. Nanti saya akan bantu kalau sudah jadi," ucapnya.
Selain kapal nelayan, Kemensos melalui Sentra Mulya Jaya di Jakarta memberikan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) berupa tujuh alat bantu dengar untuk dua lansia dan lima penyandang disabilitas asal Sungai Liat.
Simak juga 'Saat Mensos Ajak Milenial Jadi Pengusaha: Setiap Orang Bisa, Asal Mau':