Satgas Tindak Pidana Pencucian Orang (TPPO) terus melancarkan operasinya yang hingga kini terdapat 698 tersangka. Polri juga akan meningkatkan kerja sama dengan polisi Malaysia dan Myanmar dalam operasi ini.
"Dan juga ada 4 hal yang akan dilakukan ke depan, setelah kami lakukan pengembangan terhadap jaringan seluruh Indonesia, kami meningkatkan juga kerja sama dengan penegak hukum di luar negeri. Di antaranya polisi Malaysia, dan juga mungkin dari Dirpidum akan melakukan kerja sama dengan polisi Myanmar, berkaitan dengan penjualan organ tubuh," kata Wakabareskrim Polri Irjen Asep Edi Suheri di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (4/7/2023).
Asep menyebut pihaknya juga akan mewanti-wanti masyarakat untuk tidak tergiur tawaran pekerjaan yang berpotensi kasus TPPO. Lalu, penyelidikan terkait keterlibatan institusi terkait juga akan dilakukan.
"Dan juga kita akan melakukan kegiatan amplifikasi narasi kepada masyarakat terkait banyaknya TPPO. Agar masyarakat paham, jangan sampai mereka menjadi korban kembali," katanya.
"Terakhir melakukan penyelidikan lanjutan mengenai potensi keterlibatan instansi terkait, ini masih kita dalami, dan hasilnya sudah kami laporkan Bapak Kapolri dan Bapak Menko juga," sambungnya.
Sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud Md mengungkap hasil kinerja Satgas Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dalam kurun satu bulan. Mahfud menyebut sudah ada 698 tersangka TPPO yang ditangkap.
"Berdasarkan data satgas TPPO, data dari tanggal 5 Juni hingga 3 Juli kemarin Satgas TPPO Polri, Polda dan jajaran yang mengolah berbagai informasi dari berbagai sumber, terutama dari BP2MI ini sampai hari ini, penersangkaan terhadap 698 tersangka, jadi dalam satu bulan itu, dari berbagai daerah di Indonesia," kata Mahfud di kantornya, Selasa (4/7).
Sementara itu, dalam waktu sebulan tersebut, Satgas TPPO juga berhasil menyelamatkan 1.943 korban. Dia menduga masih banyak korban yang belum diselamatkan.
"Langkah ini diikuti dengan penyelamatan terhadap 1.943 korban. Satu bulan itu 1.943 yang bisa diselamatkan. Mungkin masih banyak yang belum bisa diselamatkan, tapi ini tidak pernah terjadi sebelumnya satu bulan menyelamatkan sekian, tetapi yang sebulan terakhir ini sudah sangat produktif," ujarnya.
Simak juga 'Polisi se-ASEAN Bekerjasama, Buru Pelaku TPPO hingga Terorisme':
(azh/imk)