Indonesia Indicator: Rapor Kinerja Polri Naik dari Angka 63,8 Jadi 76

Indonesia Indicator: Rapor Kinerja Polri Naik dari Angka 63,8 Jadi 76

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Minggu, 02 Jul 2023 16:40 WIB
Ilustrasi Gedung Mabes Polri di Jakarta
Mabes Polri (Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta -

Lembaga riset berbasis software artificial intelligence (AI), Indonesia Indicator (I2), memaparkan hasil risetnya terkait kinerja Polri hingga Juni 2023. Indonesia Indicator menyebut kinerja Polri berada di posisi 76 dari angka 100.

"Rapor Polri untuk semester pertama 2023 berada di angka 76, meningkat dari angka 63,8 pada akhir tahun lalu. Angka ini diperoleh dari analisis framing media online terhadap berbagai pemberitaan mengenai Polri," ujar Direktur Komunikasi Indonesia Indicator (I2), Rustika Herlambang, dalam keterangan yang diterima detikcom, Minggu (2/7/2023).

Rustika mengatakan data media online dihimpun dari seluruh berita media online Indonesia pada 1 Januari-30 Juni 2023 dengan total mencapai 538.138 berita dari 3.887 media online di Tanah Air.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Rustika, tingkat kepercayaan Polri sempat tergerus pada medio 2022 akibat kasus Ferdy Sambo, tragedi Kanjuruhan, dan narkoba Teddy Minahasa pada 2023. Namun, kata dia, kepercayaan publik terhadap lembaga penegak hukum itu kembali naik dan pulih.

"Naiknya sentimen positif ini juga diikuti oleh berbagai upaya Polri dalam membenahi diri, menegakkan hukum, mendekati masyarakat. Sepanjang tahun ini, Polri telah mengerahkan daya upaya untuk menyelesaikan berbagai kasus narkoba, pengamanan agenda nasional seperti KTT Asean, mengkondisikan berbagai persiapan pelaksanaan pemilu damai, pendekatan kemanusiaan dalam konflik Papua, penangkapan teroris, penangkapan TPPO yang demikian massif belakangan ini, dsb. Dan yang paling menarik adalah upaya penanganan mudik yang mendapatkan apresiasi terbesar di masyarakat terhadap Polri," ungkap Rustika.

ADVERTISEMENT

Rustika mengatakan pengamanan arus mudik dan arus balik Lebaran 2023 menjadi isu yang paling berperan penting dalam mengatrol angka kepercayaan publik terhadap Polri. Menurut Rustika, arus mudik dan balik Lebaran 2023 yang berjalan lancar membuat berita negatif soal mudik menjadi minim.

Selain itu, Rustika menambahkan bahwa sentimen positif soal arus mudik dan balik juga dipengaruhi masifnya pemberitaan soal kesiapan dan pengamanan mudik dari seluruh jajaran Polda dan Polres se-Indonesia. Menurutnya, pengalaman langsung masyarakat terhadap pelayanan Polri di lapangan dalam mengelola arus mudik dan arus balik didukung strategi komunikasi efektif yang dilakukan, terutama terkait pengaturan lalu lintas, terlihat sangat menonjol.

Adapun 5 isu menonjol di media online dalam enam bulan terakhir adalah proses hukum Ferdy Sambo sebanyak 56.040 pemberitaan, penanganan arus mudik/balik sebanyak 43.127 berita, pengungkapan kasus-kasus narkoba 31.411 berita, persiapan pengamanan pemilu 2024 sebanyak 30.899 berita, serta penyelesaian konflik Papua sebanyak 27.928 berita. Rustika mengatakan, secara analisis framing, kasus mudik, narkoba, dan pengamanan pemilu didominasi pemberitaan positif, sementara pada konflik Papua masih menyisakan sentiment negatif karena terkait penyanderaan pilot dan isu mengenai KKB.

Selain itu, Rustika mengatkaan inovasi Polri dalam pengaduan masyarakat melalui berbagai aplikasi seperti Dumas Presisi, bidang 'bhabinkamtibmas' seperti Polisi RW, penanganan terorisme, aktivitas Jumat Curhat juga menduduki posisi 10 isu menonjol di Polri dan turut menyumbang sentimen positif.

Sementara, kata dia, sumbangan sentimen negatif berasal dari isu terkait oknum polisi yang sikap dan perilakunya tidak bertanggungjawab, seperti penanganan hukum lambat, melakukan pungutan liar dalam berbagai bentuk, sehingga memunculkan kritik dari publik melalui media sosial, seperti dalam kasus Mario Dandy maupun kasus tabrak lari Selvi Amalia maupun Hasya mahasiswa UI.

Rustika mengatakan pulihnya kembali citra Polri di mata publik juga didukung pemberitaan media yang getol memberitakan soal informasi layanan Polri, terutama di bidang lalu lintas seperti kebijakan terkait kelengkapan surat-surat berkendara, dan pemberlakuan E-TLE. Menurut Rustika, berita yang bersifat informatif ini penting untuk diketahui masyarakat luas.

Simak juga 'Sinergitas TNI dan Polri, Semarakkan HUT Bhayangkara ke-77':

[Gambas:Video 20detik]



Berdasarkan hasil riset tersebut, Rustika mengatakan Kapolri Jenderal Listyo Sigit menjadi media darling dengan menyumbang jumlah statement tertinggi yakni hingga 141.902 pernyataan yang dikutip media.

"Ini juga mengindikasikan Kapolri dan jajarannya kerap sigap memberikan informasi maupun menangkal informasi yang negatif dengan cepat tanggap," ujar Rustika.

Salah satu contohnya, jelas Rustika, adalah ketika ada sebuah kebijakan yang dirasa kurang pas, seperti ujian praktik zigzag dan angka 8 untuk memperoleh SIM, Kapolri dengan segera mengingatkan, atau juga dalam kasus Selvi Amalia di Cianjur dan kasus Hasya mahasiswa UI yang meninggal karena ditabrak rombongan polisi. Menurut Rustika, keberhasilan Polri mengangkat citranya adalah sebuah kerja yang sangat besar.

"Diperlukan soliditas dan kesadaran seluruh anggota Polri untuk secara Bersama-sama bekerja lebih keras dibandingkan sebelumnya. Mereka juga diharapkan untuk mengerem dirinya sendiri dan keluarganya, karena seluruh masyarakat kini lebih memperhatikan posisi Polri sejak kejadian Ferdy Sambo," ungkap Rustika.

Rustika menilai sensitivitas Polri terhadap isu-isu publik sudah mulai meningkat dibanding waktu-waktu sebelumnya. Selain itu, kata dia, Polri juga lebih cepat bergerak dan bertindak begitu ada isu yang berpotensi untuk meningkat tajam.

"Pendekatan humanis juga mulai dikedepankan," ucap Rustika.

Rustika menambahkan bahwa kepemimpinan yang kuat menjadi kunci atas keberhasilan ini. Kepemimpinan yang kuat, kata Rustika, Polri dan seluruh anggota mampu bangkit, bergerak, dan semakin mendekat ke masyarakat serta terus menegakkan hukum tanpa pandang bulu.

"Masyarakat tentunya memiliki harapan besar Polri berperan aktif dalam pembangunan, khususnya dalam penegakan hukum, melindungi masyarakat dan negara," ujar Rustika.

Karena itu, lanjut Rustika, Polri harus terus bekerja, beradaptasi dengan perubahan zaman dan tuntutan masyarakat. Dengan begitu, Polri semakin hari makin kredibel dan professional dalam menjalankan fungsinya sesuai amanat konstitusi.

Halaman 2 dari 2
(lir/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads