5 Fakta Anak di Bekasi Bunuh Ayah Sendiri Bikin Bingung Tetangga

5 Fakta Anak di Bekasi Bunuh Ayah Sendiri Bikin Bingung Tetangga

Anggi Muliawati - detikNews
Minggu, 02 Jul 2023 08:14 WIB
Seorang anak membunuh ayahnya di Bekasi, Jawa Barat. Korban yang merupakan tukang sate ditemukan tewas di warung sate miliknya. Ini identitas dan motif pelaku.
Foto: Warung sate 'Mas Wid' lokasi pembunuhan tukang sate dibunuh anaknya di Bekasi (Anggi Muliawati/detikcom)

3) Tetangga Sebut Pelaku Kerap Bermasalah

Wawan adalah anggota TNI dan dalam proses pemecatan. Tetangga pun mengetahui hal ini. Kata tetangga, Rico, Wawan dipecat lantaran Wawan terlibat baku hantam dengan orang lain.

"Udah (tau dipecat), tapi dia namanya orang tua, pasti diumpetin. Kalau ke sini, itu kan gara-gara hajar orang lain, di klub malam apa gitu, abis minum, namanya kan dibilang Dimas itu mengganggu gak mau, tapi jangan diganggu," ucap dia

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Orang itu mungkin lagi minum otomatis goyang pikirannya, nyenggol, nyenggol Dimas, langsung dihajar, kemungkinan dari situ diberhentiin," sambungnya.

Rico mengetahui Wawan baru dua tahun menjadi anggota TNI. Dia menjelaskan Wawan juga kerap bertengkar dengan teman asramanya. Hal itu diketahui, saat atasan dari Wawan mendatangi kediaman Wawan.

ADVERTISEMENT

"Jangankan sama orang lain, sama teman asramanya juga pernah. Langsung dicari sama atasannya ke sini, dia berantem, tapi nggak mau tanggung jawab. Kalau yang di asrama berantem sama teman asramanya, satu angkatan," imbuhnya.


4) Warga Bingung Lihat Reaksi Keluarga Korban

Warga mengungkap detik-detik setelah Widodo Cahya Putra (43) ditemukan tewas bersimbah darah usai dibunuh anaknya sendiri, Dimas Rismawan alias Wawan (22), di Bekasi. Warga menyebutkan istri korban, IN, dan dua anaknya, termasuk pelaku, tidak menangis.

"Ada. Dia (pelaku) nggak lari. Duduk saja, nggak ada nangis, nggak ada apa, itu yang dibingungin. Tiga-tiganya nggak pada nangis sama sekali," kata Rico.

Karena tidak menangis, Rico menduga, istri korban pun diancam oleh pelaku. Sebab, saat itu, kata Rico, tidak ada terdengar suara teriakan dari dalam rumah.

"Nggak ada teriakan, (diduga) diancam sama anaknya. Emak sama adiknya diam aja. Saya rasa diancam," jelasnya.

Setelah polisi datang, barulah, kata Rico, istri serta anak perempuan korban terlihat lega. Menurutnya, istri dan anak perempuan korban juga merasa takut dibunuh.

"Emaknya sama anaknya mungkin masih takut. Takut dibunuh. Bapaknya aja dibunuh, apalagi (mereka). Di kantor polisi detik itu juga langsung ketahuan dia, pasti emaknya yang cerita," ungkapnya.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya....

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads