.webp)
Puncak perayaan Hari Bhayangkara ke-77 digelar hari ini di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta. Dalam kesempatan itu, Staf Sumber Daya Manusia (SSDM) Polri pun memamerkan sejumlah inovasi yang ada dalam Polri.
Berdasarkan pantauan detikcom, di lokasi, Sabtu (1/7/2023), terlihat sejumlah warga mendatangi pameran SSDM Polri. Mereka terlihat tertarik mengamati miniatur revitalisasi situs agama dan budaya di seluruh Indonesia.
Ada yang datang juga dapat menikmati minuman yang telah disediakan di booth pameran. Selain itu, masyarakat dapat memanfaatkan kamera 360' untuk berfoto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Warga melihat pameran SSDM Polri di SUGBK. (Vivi/detikcom) |
Anggota Assessment Center Polri, Ipda Algifari Dinulhaq, menjelaskan booth pameran SSDM Polri. Salah satunya ialah bagian Sistem Informasi Personel Polri (SIPP) yang digunakan untuk mencari data personel yang telah terintegrasi dengan sistem lainnya.
"Terkait pameran ini, sebenarnya di SSDM Polri ini banyak booth, salah satunya dari SIPP ini adalah bagian informasi personel. Di sini data personel disajikan, di mana jika pimpinan butuh cepat data, maka akan dicari di sistem kita dan sudah terintegrasi dengan sistem yang lainnya," kata Algifari kepada wartawan di SUGBK, Senayan, Jakarta, Sabtu (1/7/2023).
Selanjutnya ialah pameran rekrutmen anggota Polri. Masyarakat, kata Algifari, dapat mengecek status pendaftarannya melalui laman digital yang telah disediakan.
"Kalau terkait (booth) rekrutmen, itu menjelaskan semua sistem yang ada di rekrutmen yang ada di SMA, seperti bintara, tamtama, dan Akpol. Dan juga ada yang sarjana, yaitu Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana. Di sini ditampilkan bagaimana alur pendaftaran sampai mereka dipanggil untuk tes," jelasnya.
Kemudian, ada pameran bagian assessment center. Algifari menjelaskan, assessment center ini digunakan untuk memetakan kompetensi tiap personel Polri untuk menduduki jabatan tertentu.
"Kalau (booth) assessment sendiri, ini menyajikan bagaimana Assessment Center Polri me-mapping atau memetakan kompetensi personel untuk menduduki suatu jabatan tertentu," kata dia.
"Dan saat ini Assessment Center Polri sudah terakreditasi A oleh BKN sehingga untuk kerja sama di luar struktur organisasi Polri pun juga didukung. Jadi kita juga banyak bekerja sama dengan instansi luar Polri, seperti pemda, pemkot, pemkab, dan beberapa lembaga atau instansi lainnya," sambungnya.
 Pameran SSDM Polri di SUGBK (Vivi/detikcom) |
Algifari juga menjelaskan terkait sistem digital kesehatan jasmani (kesjas) yang dimiliki Polri. Dia mengatakan penilaian aktivitas jasmani personel Polri telah didesain secara digital untuk meminimalkan kecurangan.
"Kalau di digital kesjas ini, pada saat penerimaan Polri, penilaian untuk jasmaninya serta untuk pengembangannya itu sudah didigitalisasi sehingga meminimalkan dan menjamin tidak ada kecurangan di push up, pull up, dan item-item yang diteskan," tuturnya.
Terakhir, ada Biro Psikologi Polri, yang memamerkan tiga fasilitas untuk mendeteksi stres personel Polri secara dini. Algifari menjelaskan ada dua alat untuk pendeteksi stres dan satu mobil yang digunakan untuk konseling.
"Lalu ada Biro Psikologi Polri, itu seperti me-manage bagaimana caranya anggota Polri ini supaya tidak stres terlalu cepat atau mendeteksi stres secara dini dan menggunakan beberapa alat psikologi," terang Algifari.
Dia menjelaskan Biro Psikologi Polri itu memamerkan tiga alat, yang pertama itu face recognition untuk melihat emosi dari mimik wajah. Kedua, alat heart rate variability (HRV) untuk melihat tingkat kelelahan dan stres individu melalui denyut jantung.
"Nanti kalau kedua hasil ini perlu ada konseling, di sini juga kita pamerkan mobil konseling. Mobil konseling itu digunakan untuk trauma healing kalau ada bencana alam atau kita konseling terkait anggota yang bermasalah," lanjutnya.
Selain itu, tampak ada pameran miniatur revitalisasi situasi agama dan budaya seluruh Indonesia dalam booth SSDM Polri. Di sebelahnya, tampak pula SSDM Polri memamerkan pakaian tugas Polri.
(zap/hri)
