Respons Jenderal TNI-Polri soal KKB Ancam Tembak Pilot Susi Air 1 Juli

Respons Jenderal TNI-Polri soal KKB Ancam Tembak Pilot Susi Air 1 Juli

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 01 Jul 2023 12:40 WIB
Pilot Susi Air, Capt Philip disandera KKB (dok Istimewa)
Foto: Pilot Susi Air, Capt Philip disandera KKB (dok Istimewa)
Jakarta -

Kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya mengancam menembak pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, pada 1 Juli 2023. KKB mengajukan sejumlah permintaan dari tebusan hingga minta merdeka.

Ancaman dan permintaan tersebut direspons jenderal TNI-Polri. Upaya pembebasan pilot Susi Air yang merupakan warga negara (WN) Selandia Baru diupayakan terus lewat jalur negosiasi.

Panglima TNI Laksamada Yudo Margono buka suara soal KKB pimpinan Egianus Kogoya mengancam menembak pilot Susi Air. Dia mengatakan negosiasi tetap diutamakan dalam upaya membebaskan kapten Philip.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan tak ada batas waktu negosiasi demi membebaskan Philip yang disandera sejak tanggal 7 Februari lalu.

"Kita tidak mau berhadap dengan tadi, kekerasan senjata. Karena nanti dampaknya pasti pada masyarakat. Sehingga kita tempuh jalan tokoh agama dan tokoh masyarakat yang untuk melaksanakan negosiasi," kata Yudo kepada wartawan di Lapangan Bhayangkara, Jakarta Selatan, Jumat (30/6/2023).

ADVERTISEMENT

Yudo menyebut batas waktu negosiasi tak bisa ditentukan. Dia memerintahkan Pangkogabwilhan III Letjen TNI Agus Suhardo terus mengupayakan negosiasi untuk membebaskan Philip.

"Ya tenggat waktunya enggak bisa tentukan, yang jelas saya sampaikan kepada Pak Pangkogabwilhan III, maupun Pak Pangdam untuk terus melaksanakan negosiasi. Mendahulukan para tokoh agama, tokoh masyarakat yang saat ini dijalankan oleh Pak Pj Bupati Nduga," ucapnya.

Permintaan KKB: Merdeka, Senjata, Tebusan

KKB mengajukan sejumlah permintaan terkait penyanderaan pilot Susi Air. Namun, Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri menyatakan hanya akan memenuhi permintaan KKB soal menyerahkan uang asal pilot Susi Air dibebaskan.

Jenderal polisi asli Papua itu menolak permintaan KKB soal 'merdeka' dan 'senjata'.

"Tidak mungkin kami mengabulkan kedua permintaan itu namun untuk uang yang juga diminta akan disiapkan dan diserahkan kepada Egianus Kogoya asal sandera yang berkebangsaan Selandia Baru itu dibebaskan dan diserahkan ke aparat keamanan," kata Fakhiri, dilansir Antara, Kamis (29/6).

Dia mengingatkan KKB untuk mengurungkan niat menembak pilot pesawat Susi Air. Dia mengatakan tindakan kekerasan terhadap Philip Mark Mehrtens akan berdampak luas.

"Kami berharap Egianus tidak melakukan ancamannya yakni menembak pilot Susi Air tanggal 1 Juli mendatang," kata Fakhiri.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Simak juga Video: Panglima TNI Respons Ancaman Egianus Kogoya Tembak Pilot Susi Air 1 Juli

[Gambas:Video 20detik]




Ancaman menembak pilot Susi Air ini beredar di media sosial yang menyatakan KKB pimpinan Egianus akan menembak Philip yang disandera sesaat setelah mendaratkan pesawatnya di Paro, Kabupaten Nduga.

Keluarga Egianus Kogoya Dilibatkan dalam Negosiasi

Dia menjelaskan saat ini negosiasi masih terus dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak termasuk keluarga Egianus Kogoya.

Melalui negosiasi yang melibatkan keluarga, diharapkan Egianus Kogoya menyerahkan Philip Mark Mehrtens yang disandera sejak tanggal 7 Februari lalu. Dia juga berharap pelibatan keluarga Egianus Kogoya dapat membantu meyakinkan pimpinan KKB tersebut untuk tidak mengeksekusi pilot Susi Air yang sudah ditawan lebih dari 4 bulan.

Dia menyampaikan negosiasi masih terus dilakukan dengan melibatkan berbagai unsur. Irjen Mathius mengaku memberikan ruang kepada semua pihak untuk melakukan pendekatan kepada KKB Egianus Kogoya dkk.

"Ini kita memang sudah mulai fokus memberikan ruang untuk semua pihak, mau tokoh agama, tokoh masyarakat, keluarga dengan kelompoknya Egi. Kita berharap Egi bisa berkoordinasi, bisa melakukan pendekatan budaya maupun kekeluargaan dia bisa mengembalikan pilot yang diamankan," kata Irjen Mathius, dilansir detikSulsel, Minggu (18/6).

Dia mengatakan proses penyelamatan pilot Susi Air perlu dilakukan dengan cermat. Namun dia mengaku akan tetap tegas dalam melakukan langkah hukum.

"Tentunya kita mencermati, mencermati bagaimana pola penanganan yang harus kita lakukan dengan baik, teliti, tepat, dan tentunya tegas dalam melakukan langkah penegakan hukum," terangnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads