Rumah Praktik Aborsi di Jakpus Sempat Dikira Tempat Penampungan TKI

Rumah Praktik Aborsi di Jakpus Sempat Dikira Tempat Penampungan TKI

Devi Puspitasari - detikNews
Rabu, 28 Jun 2023 16:45 WIB
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin (Devi/detikcom)
Foto: Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin (Devi/detikcom)
Jakarta -

Polisi menggerebek satu unit rumah yang menjadi tempat praktik aborsi di Kemayoran, Jakarta Pusat. Polisi menyebut mulanya rumah itu dikira warga sebagai lokasi penampungan tenaga kerja Indonesia (TKI).

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin mengatakan pihaknya mendapat informasi dari warga perihal aktivitas yang mencurigakan dari penghuni rumah. Penghuni tersebut baru mengontrak sekira 1 bulan dan tertutup.

"Berdasarkan informasi dari masyarakat bahwa ada aktivitas yang sangat mencurigakan dari seorang warga baru yang diduga baru kurang lebih sekitar 1 bulan atau 1 bulan setengah mengontrak di tempat ini. Dan aktivitasnya sangat tertutup," kata Komarudin kepada wartawan di Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (28/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komarudin mengatakan pergerakan penghuni di rumah itu hanya berupa mobil yang datang dan pergi. Sejumlah wanita juga terpantau sering keluar masuk rumah tersebut.

"Mobilisasi hanya mobil yang datang dan pergi termasuk beberapa wanita yang lebih banyak masuk ke dalam. Dugaan sementara dari warga ini tempat adalah untuk menampung para TKI," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Pihak kepolisian lalu melakukan penyelidikan. Unit PPA Satreskrim Polres Jakarta Pusat kemudian berhasil mengungkap adanya praktik aborsi di rumah tersebut.

"Nah dari sanalah kami melakukan penyelidikan, pendalaman, dan alhamdulillah tim dari Unit PPA Satreskim Polres Jakarta Pusat berhasil mengungkap bahwa telah terjadi dugaan aborsi," ujarnya.

Sebelumnya, Polisi menggerebek satu unit rumah di Kemayoran, Jakarta Pusat. Rumah itu diduga menjadi tempat praktik aborsi ilegal.

Ketua RT 04 Jalan Mirah Delima, Usman, saat ditemui di lokasi mengatakan pemilik rumah tidak pernah melaporkan diri bahwa rumah tersebut dikontrakkan. Saat dilakukan pengecekan, rumah dalam keadaan kosong.

"Kemudian saya minta telponnya, saya telepon, pemilik kontrakan ini nggak ngasih, saya minta KTP, KK nggak ngasih. Sampai saat ini tidak pernah lapor identitas diri, belum pernah ketemu, hanya by telepon saja," kata Usman.

Simak Video 'Klinik Aborsi Ilegal di Kemayoran Buang 50 Janin di Kloset dalam Sebulan':

[Gambas:Video 20detik]



(ygs/ygs)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads