Pencemaran lingkungan akibat kotoran sapi dari peternakan di Cikoko, Pancoran, Jakarta Selatan, dinyatakan warga telah berdampak ke kesehatan warga. Salah satu warga yang menyuarakan komplain atas masalah lingkungan ini menyatakan istrinya yang hamil sudah kena dampaknya.
Warga tersebut bernama Hasan Alhabsy. Dia bermukim di sini sejak awal Februari lalu. Dua pekan setelah dia bermukim, istrinya, yang sudah hamil tiga bulan, kemudian mengalami sakit.
"Istri saya sakit demam, namanya ibu hamil dia menjadi sensitif sekali terhadap bau. Kondisinya lemah, demam tinggi sampai 40 derajat. Akhirnya saya larikan ke IGD," kata Hasan di lokasi, RT 5 RW 5, Cikoko, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (26/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasan sebagai suami kemudian mencari penyebabnya. Ternyata banyak nyamuk di rumahnya. Sumber nyamuk ada pada kotoran limbah di got. Kotoran limbah sapi berasal dari peternakan di RT 9 RW 3 yang sudah lama ada. Ternyata warga sudah pernah komplain sejak 2002 silam namun sampai sekarang masalah belum teratasi. Hasan menduga sakitnya istri gara-gara limbah kotoran sapi itu.
"Kotoran sapi itu mengandung bakteri yang menyebabkan demam dan diare, artinya ini sangat rawan jika istri saya yang dalam hamil trimester pertama kena dampak dari ini," kata Hasan.
![]() |
![]() |
Musyawarah dilakukan, namun masih belum menemui hasil. Musyawarah berupa mediasi digelar pihak Kelurahan Cikoko, namun Hasan atau perwakilan warga tidak diundang. Adapun pemilik peternakan sapi diundang, yaitu kakak-adik Burhan dan Yusuf. Peternakan ini dikatakannya adalah warisan dari ayahnya sejak 1968.
"Kita aja yang sering diundang. Pihak pelapor nggak pernah diundang," kata Yusuf.
Yusuf mengatakan pihak kelurahan tidak mengundang pihak pelapor dengan alasan akan mengatasi internal terlebih dulu, yaitu membangun instalasi pengolahan air limbah (IPAL).
"Untuk mengatasi internal dulu dia. Jadi solusinya dia itu mau bangun IPAL, nah untuk mengatasi itu, untuk mengatasi bangun IPAL dulu dia, desain IPAL," ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, detikcom sudah berupaya meminta tanggapan dari pihak Kelurahan Cikoko. Namun, hingga berita ini ditulis, belum ada respons dari pihak Kelurahan Cikoko.
(dnu/dnu)