Wakil Ketua MPR RI Syarief Hasan mengkritisi strategi pembangunan yang menitikberatkan pada pengadaan infrastruktur. Menurutnya, beberapa infrastruktur tidak berfungsi secara optimal dan tidak berdampak pada kesejahteraan masyarakat, sementara dana yang dibutuhkan terbilang tidak kecil
Syarief mengatakan di negara manapun pembangunan infrastruktur selalu diperlukan, termasuk di Indonesia. Tetapi, kata dia, pemilihan prioritas pembangunan infrastruktur itu seharusnya memberi manfaat yang sebesar besar bagi kesejahteraan masyarakat.
"Minimal ada empat manfaat yang semestinya bisa dicapai di setiap pembangunan infrastruktur, yaitu, mengurangi jumlah kemiskinan, meningkatkan sumber daya manusia, menyediakan lapangan pekerjaan. Dan peduli terhadap lingkungan. Jangan sampai tidak memberikan efek perbaikan bagi masyarakat," kata Syarief Hasan di hadapan mahasiswa dan para rektor serta pimpinan perguruan tinggi di Ruang Pertemuan Balai Kota Palopo, Kamis (22/6).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembangunan yang berpotensi mengancam kelestarian lingkungan, menurut Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat itu, seperti pemanfaatan pasir sedimen laut semestinya tidak dilakukan. Sebab, tutur Syarief, pengambilan pasir laut menyebabkan kerusakan lingkungan, dan hilangnya habitat ikan serta tumbuhan yang ada di sekitarnya.
Sebaliknya, lanjut Syarief, semestinya pemerintah melakukan optimalisasi pembangunan dibidang pertanian. Ia menekankan pertanian merupakan hajat hidup orang banyak, sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat, ketersediaan lapangan pekerjaan dan mengurangi angka kemiskinan.
"Yang terjadi malah sebaliknya, saat musim panen tiba, pemerintah malah melakukan impor, sehingga terjadi perang harga yang sangat merugikan petani. Petani juga selalu dibuat kalang kabut oleh kelangkaan pupuk, dan itu terus berulang berkali-kali," cetus anggota Komisi I DPR RI ini.
Pada kesempatan itu, Syarief juga menyinggung perihal kepemilikan dan pemanfaatan sumber daya alam yang belum sesuai dengan harapan UUD Negara Republik Tahun 1945. Syarief menyebut kekayaan sumber daya alam belum bisa membuat kesejahteraan masyarakat meningkat. Ia menilai hal itu terjadi lantaran pemanfaatannya belum menyentuh semua masyarakat.
"Kita memiliki berbagai syarat untuk menjadi negara maju dan sejahtera. Tetapi, semua itu tak kunjung dirasakan karena pemanfaatan kekayaan alam yang kita miliki, masih terbatas dikalangan tertentu saja," ujar Syarief.
Simak juga Video 'Tekan Angka Kemiskinan hingga Stunting di Surabaya Ala Eri Cahyadi':
(akn/ega)