Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Abdullah Azwar Anas mengungkap terjadi kenaikan jumlah tenaga honorer dalam waktu lima tahun. Padahal, pemerintah berencana menghapus tenaga honorer pada November 2023.
"Tenaga honorer itu ada di banyak tempat, dulu kan jumlahnya sebelum 2018, 400 ribu. Mestinya dikasih waktu lima tahun sampai tahun 2023, berarti November, ternyata bukan berkurang, tapi naik dari 400 ribu menjadi 2,4 juta," kata Azwar Anas di gedung Kementerian Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Jakarta, Kamis (22/6/2023).
Menurut Azwar, penambahan tenaga honorer karena ada beberapa lembaga pemerintah yang merekrut honorer, seperti KPU dan Bawaslu. "Tentu ini perlu penyelesaian, kalau sesuai aturan tidak boleh," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, penghapusan tenaga honorer akan dilakukan pada 28 November 2023. Keputusan itu berdasarkan amanat Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) Nomor 5 Tahun 2014 dan surat edaran bernomor B/185/M.SM.02.03/2022 yang diundangkan pada 31 Mei 2022.
Jika sesuai dengan aturan yang ada, akan ada masalah di pelayanan publik. Karena itu, MenPAN-RB akan mencari solusi terkait meningkatnya tenaga honorer tersebut.
"KemenPAN-RB sesuai arahan Pak Presiden, kita sedang mencari solusi, jalan tengah, tinggal alternatif saja. Tidak ada PHK masal, tidak ada penambahan pembengkakan anggaran dan juga tidak ada penurunan pendapatan bagi teman-teman honorer yang sekarang sedang bekerja, termasuk di Bawaslu," katanya.
70 Ribu Guru Pensiun Tahun 2023
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menyampaikan ada 70 ribu guru yang pensiun pada 2023. Azwar Anas menyebut pemerintah sedang mendata kekosongan dan kuota guru.
"Kita sudah koordinasi dengan Kemdikbud dan daerah sedang mendata dengan baik. Ini sedang didata karena pendidikan dan kesehatan ini, termasuk prioritas," ucapnya.
Azwar Annas berharap pemerintah daerah bisa mengisi kekosongan kuota guru. Dari pengalaman sebelumnya, kuota guru di daerah sering tidak pernah tercukupi.
"Kemarin kita siapkan ada 700 ribu formasi, tapi yang daftar hanya 390 ribu, jadi kan tidak seperti kuota yang kita siapkan. Mudah-mudahan ini daerah bisa mempersiapkan," katanya.
Simak juga 'MenPAN-RB Harap Libur Panjang Idul Adha Jadi Quality Time bagi ASN':