Tarif layanan bus TransJakarta menuju Bandara Soekarno-Hatta belum diputuskan. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan saat ini nominal tarif masih dalam pengkajian.
"Sedang dikaji," kata Syafrin di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (21/6/2023). Syafrin menjawab soal kepastian tarif Rp 3.500 untuk layanan bus TransJakarta.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, nominal tarif masih dalam proses perhitungan komprehensif. Sebab layanan ini akan beroperasi antarkota Jakarta dan Tangerang. Sementara tarif Rp 3.500 yang selama ini diberlakukan karena adanya subsidi tiket (PSO).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tarif masih dikaji karena kan begini, jika menggunakan tarif subsidi, kita akan minta masuk ke kawasan bandara sehingga ini sedang kami hitung secara cermat," jelasnya.
Selain itu, pihaknya bakal melihat hasil survei pengguna yang tengah dihimpun. Prinsipnya, kata dia, tarif yang nantinya ditetapkan akan memenuhi aspek keadilan bagi masyarakat.
"Tentu penetapan tarif pertama kita akan melihat layanan yang ada saat ini tarifnya berapa. Yang kedua tentu kita akan melihat hasil survei pengguna sehingga tarif yang ditetapkan itu juga memenuhi aspek keadilan bagi masyarakat yang bener bener membutuhkan ini," ucapnya.
Layanan ini bakal menggunakan bus low entry dan berhenti di sejumlah titik. Syafrin menjelaskan, arah Jakarta akan berhenti di Terminal Kalideres. Kemudian, pihaknya bakal menyiapkan bus stop di sekitar kawasan Tangerang menuju Bandara Soetta. Sementara di Bandara Soetta berhenti di dua titik, yaitu Kantor Angkasa Pura II dan Terminal Kargo.
Kaji Rute dari PIK
Rencananya, sebanyak sembilan bus akan digunakan selama uji coba. Selama uji coba, layanan tersebut bisa dinikmati oleh masyarakat secara gratis. Prinsipnya, uji coba dilakukan untuk melihat karakteristik operasional. Layanan diuji coba pada pukul 06.00-09.00 WIB dan 18.00-21.00 WIB dengan headway (waktu tunggu bus) 20 menit.
Tak hanya itu, saat ini Dishub DKI Jakarta tengah mengkaji titik potensial lainnya di Jakarta yang bisa dilalui layanan ini. Salah satu yang dikaji adalah Pantai Indah Kapuk (PIK).
"Iya seperti ke PIK dan lain sebagainya itu sedang dikaji," ucapnya.
Lihat juga Video 'Jakarta Macet, Jokowi: Terlambat 30 Tahun Bangun Transportasi Publik':